GenPI.co - Juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak belum lama jadi buah bibir dengan unggahannya di Facebook.
Menanggapi seorang netizen yang bertanya kepadanya soal Habib Rizieq Shihab, dia mengatakan jika eks imam besar FPI itu bukan siapa-siapa baginya.
BACA JUGA: Rocky Bahas Kemampuan Narasi Anies, Jokowi ikut Disentil
Ucapan Dahnil Anzar Simanjuntak itu pun disoroti oleh pakar hukum tata negara Refly Harun d kanal YouTube-nya, Sabtu (17/4).
Menurut Refly, pernyataan politisi Gerindra itu tidak ada yang salah.
“HRS (Habib Rizieq Shihab) memang bukan siapa-siapa bagi dia,” ujarnya.
Meski begitu, dia mengatakan bahwa pernyataan Dahnil akan menjadi salah jika saja tidak menggunakan frasa ‘tanpa dia’.
Menurut Refly, Habib Rizieq di Indonesia adalah seorang tokoh berpengaruh. Jika tidak, kepulangannya ke Indonesia tidak akan dielu-elukan oleh banyak orang.
““HRS itu siapa-siapa. Karena kalau HRS bukan siapa-siapa, tak mungkin dia dikriminalisasi, diincar, dan organisasinya dibubarkan,” katanya.
Bagi Dahnil, HRS mungkin bukan siapa-siapa karena dia bicara secara subyektifitas.
“Namun, kalau Dahnil mengatakannya pakai bagian ‘bagi dia’, ya itu subjektivitas. Jangan salahkan juga warganet yang jadi menganggap bahwa Dahnil Anzar songong,” paparnya.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Di-reshuffle Bukan Karena Kinerja, Tapi...
Pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak itu sendiri muncul ketika dia mengunggah banner ucapan ulang tahun pada Kopassus pada 16 April lalu.
Lalu kemudian seorang netizen melontarkan senuah pertanyaan kepadanya terkait aksi TNI menurunkan spanduk bergambar Habib RIzieq beberapa waktu lalu.
"Kemarin mereka turunin spanduk IB (Imam Besar-red) padahal selama ini IB bersama TNI, gimana menurut Anda?" tulis salah seorang pemilik akun.
Eks ketua umum PP Muhammadiah itu lantas menjawab dengan mengatakan bahwa Habib Rizieq bukan siapa-siapa bagi dirinya.
Dia memang mengaku beberapa berada dalam pihak yang sama dengan Habib Rizieq dan membantu Rizieq.
"Dia siapa? Bukan siapa-siapa bagi saya justru saya yang bantu dan bela imam mu dulu, tapi sebaliknya dia tak pernah berkontribusi untuk membantu saya, Persamaannya saya pernah lawan Ahok sama dengan dia, dan dia pernah dukung PS sama dengan saya. Selebihnya saya bantu hak-hak dia, tapi dia tidak pernah bantu hak-hak saya, Itu terang jelas ya," tulis Dahnil.(*)
BACA JUGA: Polemik Vaksin Nusantara Memanas, Jenderal TNI Sampai Buka Suara
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News