GenPI.co - Rencana Presiden Joko Widodo alias Jokowi menggabungkan Kemenristek dan Kemendikbud dianggap bisa membuat negara hancur.
Menurut Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sofian Effendi, rencana Jokowi itu tidak tepat.
BACA JUGA: Anies Baswedan Penipu Ulung, Ferdinand: Dia Hipnotis Jokowi!
Sofian menyebut pemerintah sudah membubarkan Dewan Riset Nasional (DRN). Dia pun menilai pemerintah mengerdilkan Kemenristek.
“Tunggu saja kehancuran terjadi terhadap bangsa ini," kata Sofian, Senin (19/4).
Sofian pun mengenang keinginan mantan Presiden BJ Habibie agar Indonesia bisa digdaya.
Menurut Sofian, Habibie sudah menggagas berbagai proyek penting agar Indonesia bisa sejajar dengan negara lain.
Salah satunya ialah proyek pesawat N-250. Namun, semua peninggalan penting Habibie sudah habis.
Sofian menambahkan, Orde Baru berhasil membuat pesawat N-250 melalui kelembagaan dan ekosistem ristek yang cukup lengkap.
Akan tetapi, pemerintah menghentikan proyek yang sudah hampir 85 persen selesai itu.
Menurut Sofian, Indonesia merupakan pasar besar bagi industri pesawat terbang pada 2000-2010.
Saat ini Boeing, Airbus, dan Embraer mengambil ceruk itu dengan tambahan ratusan teknisi dari Indonesia.
BACA JUGA: Pengamat: Cita-Cita Jokowi Terhambat Kepentingan Parpol
"Teknisi pesawat Indonesia yang dikenal hebat-hebat lebih dihargai bangsa luar," kata Sofian.
Sofian menjelaskan, Habibie sangat kecewa dengan keadaan tersebut. (esy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News