Kisah Mualaf: Aku Diberi Air Dingin saat Umrah

11 April 2021 19:07

GenPI.co - Namaku Anissa. Aku seorang mualaf. Perjalananku menjadi mualaf bermula saat aku sering mendengar azan.

Sore itu aku sedang menghabiskan waktu beristirahat di rumah. Ketika aku mendengar azan Magrib berkumandang, ada getaran secara mendadak di dadaku.

BACA JUGA: Kisah Mualaf: Sering Mimpi Salat, Orang Tua Sempat Tidak Tahu

Aku merasa ingin masuk Islam. Sejak saat itu aku berusaha mempelajari Islam.

Aku memulai dengan membaca panduan salat untuk anak sekolah dasar (SD).

Aku perlahan mengikuti gerakan dan bacaan salat sesuai dengan panduan buku tersebut.

Akhirnya sedikit demi sedikit aku bisa menghafal doa dan salat sambil memegang buku tersebut.

Namun, aku harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi agar keluargaku tidak tahu.

Suatu ketika, saat Ramadan, aku mulai belajar ikut sahur, menahan rasa lapar, dan berbuka.

Aku masih melakukannya secara diam-diam. Keluargaku akhirnya tahu aku berpindah agama.

Mereka menentang keputusanku. Mereka juga berusaha membujukku kembali ke agama lama.

Namun, aku tetap bersikukuh dengan pendirianku. Aku justru makin intens belajar agama.

Saat duduk di bangku SMA, aku belajar membaca arab gundul. Saat itu aku masih terbata-bata membacanya.

Seiring berjalannya waktu, aku bisa umrah. Hatiku bergetar sangat hebat. Aku bahkan menangis di Tanah Suci.

"Ya Allah, aku berada di rumah-Mu," ucapku sambil menangis.

BACA JUGA: Kisah Mualaf: Puasa Pertama Lemas dan Mau Pingsan

Setelah aku salat, ada seorang ibu dari Turki yang memberikan segelas air minum dingin kepadaku.

Perlakuan itu sangat menancap di hatiku. Hingga saat ini aku tidak bisa melupakannya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co