GenPI.co - Rocky Gerung yang dikenal sebagai akdemisi atau pengamat politik, kini mendadak menjadi pengamat teroris atas peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut Rocky Gerung Apa pun motifnya peristiwa bom bunuh diri membuat masyarakat akan selalu memandang kekerasan sebagai tindakan yang tidak berguna bagi agama, kemanusiaan, juga demokrasi.
BACA JUGA: Mendadak, Fahri Hamzah Sebut Teroris Goblok
”Masyarakat selalu memiliki fantasi bahwa setiap ada upaya untuk membongkar kejahatan selalu timbul kejahatan baru,” kata Rocky dalam video yang saluran youtube miliknya, dikutip Senin (29/3/2021).
Menurut Rocky, bom Makassar jelas sebuah problem. Sebab memang ada orang atau kelompok yang memang berniat menghasilkan kekerasan untuk memaksakan kepentingan politik. Namun sejatinya bukan bom itu sendiri masalah utamanya.
”Publik lebih cerdas melihat lapisan di belakangnya. Kenapa pas hari Minggu? Kenapa pas sidang Habib Rizieq? Kenapa juga setelah Moeldoko menyampaikan pernyataan soal terorisme. Mahfud MD sebulan lalu sudah menyampaikan perlunya stabilitas,” tuturnya.
Rocky menilai pernyataan Mahfud mengindikasikan bahwa gelagat bakal terjadinya tindak kekerasan telah diketahui pemerintah.
"Kan artinya kekuasaan tahu itu, kalau sudah tahu kenapa tidak dicegah? Bukan setelah terjadi lalu sibuk mencari keterangan,” kata dia.
BACA JUGA: AHY Bongkar Kebohongan KLB Demokrat, Moeldoko Terpojok
Menurut Rocky Gerung, sekali publik tidak percaya soal peristiwa kekerasan di Makassar dan menganggapnya sebagai rekayasa, maka seluruh keterangan pemerintah akhirnya tidak bisa menentramkan masyarakat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News