GenPI.co - Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) resmi memulai program vaksinasi gratis tahap kedua pada Rabu (17/2/2021).
Kendati begitu, Plt Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengaku vaksisani tahap pertama lebih mudah ketimbang tahap kedua.
BACA JUGA: Marie Thomas Bukan Dokter Sembarangan, Prestasinya Istimewa
Pasalnya, vaksinasi tahap pertama hanya menyasar khusus kepada tenaga kesehatan (nakes). Sementara pada tahap kedua, ada lebih banyak orang dengan beragam latar belakang yang akan divaksin.
Maxi menambahkan untuk itu, ada empat metode pelayanan vaksinasi tahap kedua ini.
"Kita ada empat metode. Yang pertama, berbasis fasilitas kesehatan (faskes). Faskes sasarannya ke semua, baik usia lanjut maupun pekerja publik, itu bisa mendapatkan pelayanan di situ," ujar Maxi dalam keterangannya.
Pada metode kedua akan diisi oleh institusi seperti TNI, Polri, dan BUMN. Metode ini diakses oleh wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, serta keamanan.
Ketiga, adalah vaksinasi massal di tempat yang dapat dimanfaatkan oleh lansia, pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, atlet, pekerja media, pelaku pariwisata, serta pelayan publik lain.
"Terakhir, itu metode mobile, bergerak. Kita sudah coba tadi, di pasar Tanah Abang. Nanti berikutnya kita akan datang ke kantor-kantor instansi," terang Maxi.
Maxi juga mengungkapkan bahwa pada tahap ke dua ini, orang yang akan divaksinasi akan melakukan screeneng terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mengurangi penumpukan massa atau kerumunan.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Angka Kesembuhan Covid-19 Capai 90% di Jakarta
Setelah itu seseorang akan diberikan kupon serta informasi waktu kedatangan pada hari penyuntikan.
Dengan demikian, calon penerima vaksin hanya perlu datang tepat waktu ke lokasi karena segala informasi dirinya telah tercatat dalam data Kemenkes RI.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News