Liburan ke Sumba itu bisa bikin bangga loh. Yang serba eksotis di sana dan itu bukanlah mitos. Majalah Focus dari Jerman sampai berani memasukan Sumba sebagai 1 dari 33 pulau terindah di dunia 2018.
Pujian Focus buat Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) diberikan di halaman 116, Sabtu (17/2). Dalam artikelnya terpampang judul ‘Sumba Kein Tanz, aber ein Traum’. Artinya ‘Sumba, Bukan Nama Sebuah Tarian, tapi Sebuah Mimpi’. Semua makin spesial karena jumlah pembaca majalah ini mencapai 5 juta orang. Inilah majalah terbesar ketiga Jerman. Sekali terbit, Focus mencetak 400 ribu eksemplar.
Penghargaannya nggak ada yang direkayasa. Semua ada dasarnya. Pulau seluas 10.710 kilometer persegi itu punya kekayaan budaya dan alamnya yang wow. Sumba memiliki Danau Weekuri di wilayah Sumba Barat Daya. Danau ini menjadi satu-satunya yang berair asin di Indonesia. Rasa asin dipercaya keluar dari sela-sela karang yang berbatasan dengan laut.
Sumba juga punya Pasola. Atraksi budaya ini sangat populer. Atraksinya melempar lembing dari punggung kuda. Dengan keunikan itu, Pasola bahkan menjadi runner up kategori Atraksi Budaya Terpopuler 2016. Penghargaan ini diberikan oleh Majalah Wisata Travel + Leisure.
Sumba makin terlihat ‘seksi’ dengan kain tenunnya. Motif tenun, proses pengerjaan, hingga pewarnaannya pun sangat unik. Bagi sineas Indonesia, Sumba adalah lokasi shooting terbaik. Ada beberapa genre film yang lahir dari sana. Beberapa judul film yang
digarap di Sumba seperti Pendekar Tongkat Emas. Ada juga Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, serta genre komedi Susah Sinyal.
Kepala Dinas Pariwisata NTT Ardu Marius Jelamu mengatakan, apresiasi Majalah Focus semakin menaikan psikologis Pulau Sumba. “Sumba masuk pulau terindah di dunia versi Majalah Focus. Ini artinya, Sumba jadi jaminan berlibur. Di level dunia, Sumba sangat indah. Dengan empat kabupaten, Sumba juga terkenal dengan parade ribuan kuda sandelwood. Parade ini dipadukan dengan festival tenun ikat,” ungkap Marius.
Selain alam dan budaya, Sumba juga memiliki kekayaan lain. Sumba jadi endemik bagi 10 jenis burung dan bisa dinikmati dengan birding. Lembaga international bird life juga menetapkan Taman nasional (TN) matalawa sebagai important bird area. Pada 18-22 Agustus 2017, Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti mengadakan kompetisi birding dan fotografi.
“Majalah Focus membantu branding Sumba. Berdasarkan riset, Sumba menjadi pilihan wisata bersama Taman Nasional Komodo. Saat ini banyak wisatawan yang mengalihkan pilihan menuju Sumba. Kami yakin, kini banyak wisatawan yang terus mencari informasi Pulau Sumba,” ujarnya.
Secara geografis, Pulau Sumba berbatasan dengan Sumbawa di sisi barat laut. Timur bebatasan dengan Timor, lau Flores di sisi timur laut. Sisi selatan dan tenggara berbatasan dengan Australia. So pasti, aksesibilitas ke Sumba sangat mudah. Ada penerbangan langsung dari Bali dan Kupang menuju Tambulaka. Dalam sehari ada empat flight yang menuju ke Sumba.
Selama di Sumba, rental mobil jadi rekomendasi. Tujuannya bisa fleksibel. Sebab, harga rental Rp750 Ribu hingga Rp1 Juta sehari sudah termasuk sopir dan bahan bakar. Harga rental sepeda motor lebih miring dengan banderol Rp100 Ribu per hari. Untuk penginnapan jangan khawatir. Pulau Sumba ini punya fasilitas terbaik di dunia.
Akomodasinya juga sangat oke. Di sana ada Hotel Nihi Sumba yang dinobatkan menjadi Hotel terbaik di dunia pada 2016 dan 2017. Dulunya, hotel ini dikenal sebagai Nihiwatu. Gelar ini diberikan oleh Travel+Leisure. Pada 2017 lalu, Nihiwatu mengalahkan deretan hotel bergengsi di Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Ekuador, juga Chile.
Peters Magic Paradise juga bisa menjadi pilihan dengan harga Rp8,5 Juta per malam. Dengan harga Rp1,7 Juta per malam, Padadita Beach Hotel bisa menjadi tempat istirahat yang nyaman. Kalau mencari harga standard, maka Morinda Villa and Resto dengan banderol Rp537 Ribu per malam boleh dicoba. Harga ramah Rp206 Ribu diberikan Hotel Sinar Tambaloka, termasuk Hotel Tanto dengan penawaran Rp289 Ribu semalam.
So, buruan nikmati kekayaan Sumba. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya sudah kelas dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News