GenPI.co - Bukan Irwan Hidayat kalau tidak menjadi trend setter. Bos PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk itu selalu saja menemukan cara yang khas dan unik dalam menjalankan bisnisnya.
Dia pun memiliki cara tersendiri dalam menyalurkan bantuan sosial dan kemanusiaan untuk korban bencana di tanah air.
BACA JUGA: Sido Muncul Sumbang Rp 500 Juta untuk Korban Bencana via Kemensos
Irwan memilih jalur lembaga resmi, yakni Kementerian Sosial (Kemensos).
Dia tidak khawatir jalur pemerintah atau birokrasi “rawan” menyimpang.
“Saya percaya. Kita harus percaya bahwa pemerintah itu layak dipercaya,” kata Irwan saat berbincang dengan GenPI.Co secara virtual, Selasa (9/2).
Pertama, kata Irwan, Kemensos memiliki jejaring atau akses yang paling luas di seluruh Indonesia, sampai ke provinsi, kabupaten, kota, kecamatan hingga kelurahan dan desa.
“Hayo, mana ada yang punya organ sampai ke level desa di seluruh Indonesia dan di 34 provinsi?” tanya dia.
Kedua, lanjut pria yang hampir berusia 74 tahun itu, Kemensos punya data dan informasi yang lengkap, akurat, menyeluruh, dan komprehensif.
“Mereka bisa memprioritaskan mana dulu mendesak dan lebih membutuhkan,” jelas Irwan.
Ketiga, Irwan menyadari saat ini era pandemi covid-19. Mobilitasnya sangat terbatas untuk pergi dari daerah ke daerah terlalu riskan.
Tidak mungkin dia lakukan seperti dulu. Saat normal, semua didatangi langsung dan didistribusikan bersama para artis dan bintang iklannya.
“Kalau tidak ada pandemi, saya sudah pasti keliling untuk menyalurkan bantuan yang cocok buat warga yang terdampak bencana,” kata Irwan Hidayat.
Keempat, menurut dia, di tengah situasi yang sedang krisis seperti ini, kepercayaan kepada pemerintah harus dipupuk.
“Kalau bukan kita semua, lalu siapa lagi yang percaya akan kinerja pemerinta?. Saya yakin kalau kita percaya, mereka juga akan menjalankan amanah kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
Dia mencontohkan alasan orang-orang Indonesia lebih memilih berobat ke Singapura dan Penang, Malaysia?
Apakah dokter di Indonesia tidak mampu lagi? Apa peralatan rumah sakit di tanah air juga tidak canggih?
“Tidak. Sebab, kita tidak mau mepercayai kehebatan dan kemampuan para dokter kita sendiri,” tuturnya.
Begitu pun dengan aparat keamanan, yakni polisi dan TNI. Kalau tidak percaya dengan mereka, pasti akan muncul petugas keamanan swasta, bahkan bisa-bisa image-nya melemahkan kekuatan aparat negara.
“Maka saya seratus persen percaya pada mereka,” ungkapnya.
Makin kita percaya, kata dia, mereka akan semakin menjaga kepercayaannya. Mereka pun makin bekerja serius dan menjaga reputasinya dengan maksimal.
Kelima, saat bencana tiba, betapa repotnya semua unsur pemerintah yang menanganinya, termasuk Kemensos yang nge-lead untuk bantuan sosialnya, selain badan yang lain seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polri dan lainnya.
“Tidak semua bisa leluasa didistribusikan, apalagi menyangkut APBN-APBD. Banyak aturan yang harus dilalui. Bantuan dari swasta seperti kami bisa lebih cepat untuk tanggap bencana,” katanya.
Apakah karena sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini yang fenomenal sejak menjabat dua periode sebagai wali kota Surabaya? Yang rajin mendatangi para pemulung di ibu kota? Yang angkat dan panggul kayu sendiri?
“Ya, saya appreciate pada beliau, Namun, soal penyaluran bantuan itu, saya pun juga sedang berencana melalui wali kota Semarang untuk bantu korban bajir di Kota Semarang,” kata dia.
Jadi, jalur pemerintah makin banyak dilakukan untuk distribusi bantuan.
Dia mengibaratkan pasangan suami istri membawa keledai. Kalau suami yang naik keledai, orang mencibir dengan bertanya mengapa tidak mendahulukan istrinya.
Kalau istrinya yang naik keledai, dia di-bully dan dicap suami takut istri. Kalau berdua naik keledai, disentil tidak berperikehewanan.
Kalau tidak dinaiki dan memutuskan berjalan bersama-sama, mereka juga dicemooh orang: “Ini, kok, ada orang bodoh banget. Ada kemudahan malah mencari yang susah!”
"Selain itu, lewat IDI juga saya jalankan, Benih Baik juga kerja sama, lewat Kemensos dan beberapa pemda juga," kata dia.
Sebelumnya, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali memberikan bantuan untuk para korban bencana alam.
BACA JUGA: Donasi Rp 240 Juta ke Mamuju, Sido Muncul Usul Rumah Tahan Gempa
Kali ini emiten berkode SIDO itu memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta melalui Kemensos.
Bantuan tersebut merupakan kali ketiga yang diberikan Sido Muncul untuk korban bencana alam. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News