GenPI.co - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong nelayan menerapkan inovasi teknologi budidaya ikan sistem bioflok, sebab telah terbukti dapat menggerakkan perekonomian.
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto bahwa teknologi budidaya ikan sistem bioflok dapat menjadi solusi pemenuhan pangan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Heboh Intoleransi di Sekolah, Menag Yaqut Beri Pernyataan Tegas
“Kelebihannya ada pada efisiensi pemanfaatan lahan serta limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sehingga dapat diintegrasikan dengan tanaman, seperti sayur dan buah," ujar Slamet dalam keterangannya pada rilis yang diterima GenPI.co, Kamis (4/2/2021).
Selain itu, manfaat lainnya yang didapatkan dari budidaya ikan sistem bioflok, seperti padat tebar yang lebih tinggi, masa pemeliharaan lebih singkat, serta efisiensi penggunaan air dan pemberian pakan.
Berbagai kelebihan bioflok itu akan memberikan keuntungan besar bagi masyarakat sekaligus menjamin keberlanjutan usaha perikanan budidaya yang ramah lingkungan.
Slamet menilai bahwa penerapan budidaya ikan sistem bioflok sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang mencanangkan agar fokus pada perikanan budidaya berkelanjutan.
“Pak Menteri mencanangkan agar KKP dapat bersinergi dengan berbagai pihak untuk dapat membangun lokasi budidaya berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, seperti membangun kampung-kampung budidaya perikanan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan budidaya ikan sistem bioflok memiliki potensi untuk dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menerapkan teknologi budidaya, sehingga dapat menjadi bekal ilmu dalam melakukan usaha budidaya ke depan.
“Implementasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) wajib untuk diterapkan, seperti penggunaan benih bermutu yang berasal dari induk unggul, pakan berkualitas, pengelolaan kualitas air, serta manajemen kesehatan ikan dan lingkungan,” tuturnya.
BACA JUGA: Berita Top 5: AHY Harus Siap, Akademisi Beber Fakta Moeldoko
Sebagai informasi, sepanjang 2020, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP telah menyalurkan 421 paket bantuan budidaya ikan sistem bioflok kepada 379 pokdakan di 32 provinsi serta 190 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sementara di tahun 2021, KKP menargetkan untuk kembali menyalurkan 304 paket bantuan budidaya ikan sistem bioflok dengan komoditas lele atau nila.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News