RS Tambah Alokasi Kamar Pasien Covid-19 Hingga 40 Persen

29 Januari 2021 14:32

GenPI.co - Kasus virus corona (covid-19) yang terus bertambah membuat pemerintah terus bergerak cepat.

Salah satunya ialah langkah cepat yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

BACA JUGA50% Tenaga Kesehatan Jakut Telah Divaksinasi Covid-19

Kemenkes mengizinkan seluruh rumah sakit di Indonesia, termasuk swasta, membuka layanan untuk pasien covid-19.

Namun, RS harus memenuhi standar Kemenkes dan memiliki sarana dan fasilitas memadai.

Sampai kini sudah tercatat lebih dari 1.600 RS yang membuka layanan bagi pasien covid-19.

Saat ini bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Indonesia sudah mencapai 63,66 persen.

Secara nasional, ketersediaan tempat tidur bagi pasien positif covid-19 masih ada.

Namun, apabila dilihat secara kota per kota, seperti di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, BOR telah mencapai di atas 80 persen.

Kasus virus corona (covid-19) sendiri sudah menembus angka 1.012.350 pada Kamis (26/1).

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir menjelaskan, RS di zona merah diinstruksikan menambah atau mengalihfungsikan tempat tidur minimal 40 persen untuk ruang isolasi pasien covid-19 dan 25 persen untuk ruang ICU.

Untuk RS di zona kuning diinstruksikan mengalihfungsikan tempat tidur sebanyak 30 persen dan ICU 20 persen.

“Untuk zona hijau, diharapkan mengalihfungsikan 25 pesen dan penambahan ICU 15 persen,” kata Abdul pada dialog produktif

bertajuk Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit Tangani Pasien Covid-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (27/1).

Abdul mengatakan peningkatan kapasitas perlu dilakukan seiring jumlah pasien yang terus meningkat setelah Natal dan tahun baru.

“Oleh karena itu, kami menganjurkan agar semua rumah sakit sedapat mungkin mengantisipasi ini untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Abdul.

Efektivitas kebijakan ini secara umum menambah kapasitas dan kapabilitas RS di seluruh Indonesia.

“RS di bawah Kemenkes terjadi penambahan hampir 2.000 tempat tidur, atau peningkatan tempat tidur pasien covid-19 dari 17 persen menjadi 38 persen dari semua RS itu,” tambah Abdul.

Abdul mengatakan penambahan kapasitas itu tidak permanen, Dia

berharap dalam waktu paling lama satu bulan akan terjadi penurunan jumlah kasus positif usai lonjakan pada awal tahun ini.

Pertamedika selaku perusahaan induk rumah sakit BUMN sudah mempelajari situasi perkembangan kasus covid-19 sejak Maret 2020.

Pertamedika pun sudah melakukan antisipasi. Salah satunya ialah membuat permodelan setiap tiga bulan sekali, mulai penambahan tempat tidur dan penambahan ICU.

“Dengan demikian, sejak November 2020 kami sudah memodelkan penambahan hingga Januari 2021,” terang Direktur Utama Pertamedika Fathema Djan Rachmat.

Sejak Maret 2020, RS di bawah Pertamedika telah mengalihfungsikan 30 persen tempat tidur untuk pasien covid-19 dan ICU bertambah 25 perssen.

“Sekarang ini kami mengoperasionalkan lebih dari 3.450 ruangan isolasi pasien covid-19 dan dan ICU covid-19 sebanyak 512,” terang Fathema.

Pertamedika juga bekerja sama dengan RS baru yang memiliki kapasitas, tetapi belum beroperasional sepenuhnya dalam menangani pasien covid-19.

“Contoh kerja sama dengan RS Universitas Krida yang memberikan kontribusi penambahan 240 tempat tidur, dan ditambah 1.100 tempat tidur, safe house, dan hotel yang kami kelola untuk kasus ringan dan OTG,” tambah Fathema.

Sejauh ini kewajiban Kemenkes kepada rumah sakit juga berjalan lancar.

“Sejauh ini kami sudah melakukan pembayaran hampir Rp 15 triliun kepada 1.683 rumah sakit,” kata Abdul.

Fathema pun membenarkan ucapan Abdul. Dia menjelaskan, pembayaran Kemenkes dan verifikasi BPJS cukup lancar.

“Sebanyak 50 persen biaya perawatan di depan oleh Kemenkes pada rumah sakit dilakukan dengan sangat baik,” terangnya.

Fathema pun optimistis Indonesia berkesempatan pulih dengan cepat pada 2021.

“Sebab, kita sudah masuk program vaksinasi ditambah 3M dan 3T sehingga kita bisa berlari mengambil kesempatan untuk memutus pandemi covid-19 ini,” ujar dia.

Abdul Kadir pun membeberkan berbagai strategi yang dijalankan agar pandemi segera berakhir.

BACA JUGA: Suntik Vaksin Kedua, Menkes dan Raffi Ahmad Akui Lebih Joss

Dia menambahkan, semua strategi mulai penegakan 3M dan 3T harus benar-benar dijalankan.

“Mudah-mudahan dengan program vaksinasi yang sedang kita lakukan melengkapi usaha kita dalam memutus mata rantai penularan covid-19,” kata Abdul. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co