Kampanye Vaksin, Tapi Pemerintah Abai Penegakan 3 T

15 Januari 2021 20:40

GenPI.co - Koalisi Warga untuk LaporCovid-19 dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menilai pemerintah justru abai dengan penegakan 3T (testing, tracing, treatment) di tengah marak kampanye vaksin.

Pemerintah juga dinilai tak memiliki komitmen penuh untuk melakukan karantina wilayah atau pembatasan sosial secara ketat.

BACA JUGA: Jimly Asshiddiqie Konsisten Tolak Ambang Batas Calon Presiden

Belakangan ini terlihat bahwa korban meninggal akibat covid-19 semakin banyak dari kalangan tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas layanan primer, seperti puskesmas dan klinik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran wabah yang semakin meluas di dalam komunitas tenaga kesehatan akibat minimnya proteksi.

Menurut Survei Kebutuhan Puskesmas CISDI periode Agustus-September 2020, sebanyak 40 persen puskesmas masih kekurangan masker bedah untuk memberikan pelayanan pada pasien dengan gejala covid-19.

Direktur Kebijakan CISDI Olivia Herlinda mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah drastis agar layanan kesehatan nasional tidak runtuh.

“Komunikasi publik yang berbasis bukti, fokus, dan tidak terdistorsi dengan narasi-narasi palsu harusnya dilakukan sejak awal pandemi,” katanya dalam keterangan tertulis CISDI, Jumat (15/1).

Olivia mengatakan bahwa ketidakmampuan pembuat kebijakan dalam membangun strategi maupun melaksanakan praktik komunikasi yang transparan dan akuntabel menyebabkan gagalnya masyarakat menyadari kegawatan situasi pandemi covid-19.

“Hal ini menyebabkan upaya pemerintah dalam menambah kapasitas tempat tidur dan tenaga kesehatan tidak akan pernah mencukupi kebutuhan layanan kesehatan di tingkat rujukan,” paparnya.

Selain itu, perbaikan sistem informasi kesehatan sudah tidak boleh ditunda lagi. Publik harus mendapatkan akses terhadap pendataan dan informasi dengan pembaruan real-time.

Di tingkat layanan kesehatan primer, pengendalian kasus dan penapisan (skrining) pasien kritikal harus dilakukan dalam narasi transformasi dan reformasi sistem kesehatan nasional.

BACA JUGA: Habib Rizieq Saja Ditahan, Masa Raffi Ahmad dan Ahok Dibiarkan 

“Berbagai inovasi di tingkat kesehatan primer dan rujukan dapat dilakukan lewat pemanfaatan teknologi, seperti pengembangan telemedicine dan rumah sakit virtual covid-19. Kita harus kerahkan semua upaya demi menyelamatkan masyarakat Indonesia,” jelas dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co