GenPI.co - Awal tahun 2021, Detasemen khusus (Densus) 88 anti-teror berhasil menangkap jaringan teroris di Sulawesi Selatan dengan 18 terduga dan dua orang tewas.
20 orang terduga teroris itu merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang menyatakan baiat kepada kilafah atau ISIS.
BACA JUGA: Politikus PPP Bocorkan Jenderal Top Berpeluang Jadi Kapolri
Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta mengatakan, pencapaian luar biasa dilakukan Densus 88 anti-teror untuk pencegahan tindakan terorisme di tanah air.
"Dari dulu Densus 88 memang hebat dalam pencegahan dan penanganan aksi terorisme," ujar Riyanta kepada GenPI.co, Kamis (7/1).
Riyanta menjelaskan, Densus-88 terus bekerja meskipun senyap dalam memberikan keamanan dan kenyamanan agar masyarakat terhindar dari aksis teror.
"Saat ini aksi teror di Indonesia masih sangat kuat karena masih banyaknya jaringan teroris," katanya.
Untuk itu, menurutnya harus lebih fokus dalam pencegahan aksi terorisme di Indonesia, tetapi jangan mengesampingan penanggulangan.
"Pencegahan harus dengan membangun sebuah sistem yang akan bisa mendeteksi dini aksi terorisme," ujarnya.
Akan tetapi, penekanan harus dilakukan juga untuk memetakan jaringan terorisme yang ada di Indonesia saat ini.
BACA JUGA: Rocky Gerung Bongkar Pendukung Jokowi, Bikin Geleng-geleng
"Jaringan terorisme lama harus diawasi karena ada terdakwa yang masih melakukan aksi teror meskipun sudah pernah dibui dan juga waspadai jaringan baru," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News