Wajah Faeyza Putra Aryatama nampak sumringah ketika melihat bus double decker berwarna dominan merah berhenti di depannya. Bagaimana tidak, siswa dari Pendidikan Anak Usa Dini (Paud) Taman Belia Candi Semarang ini, mengaku jika menaiki bus wisata si Kenang adalah pengalaman pertamanya.
"Busnya besar ya, tingkat. Pasti bisa melihat pemandangan dari dalam sana," ujarnya lugu.
Faeyza tidak sendirian. Ia bersama 52 siswa lainnya memang diajak untuk menikmati bus wisata yang dimiliki Pemkot Semarang itu atas inisiasi dari Dinas Perhubungan Kota Semarang dan Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang untuk mengenalkan transportasi umum kepada anak-anak usia dini, Kamis (14/3) kemarin.
Baca juga: Pajak Sektor Pariwisata Semarang Tembus Rp 258 Miliar
Satu per satu, anak-anak dipersilahkan naik si-Kenang. Berangkat dari halaman Museum Ranggawarsitoa Semarang, bus tingkat berwana merah ini mengajak anak-anak melintasi beberapa tempat wisata di Semarang seperti Kota Lama, Lawang Sewu, Simpang Lima, Kampung Pelangi dan Klenteng Sam Poo Kong.
"Anak-anak memang sengaja dikenalkan untuk naik angkutan umum. Sekarang Semarang punya transportasi yang nyaman, murah dan aman yakni Trans Trans Semarang dan tempat wisata di Semarang,” terang Kepala PAUD Taman Belia Candi Semarang Bunda Citra.
Saat ini habbit generasi muda, imbuhnya, bisa dibilang kurang meminati transportasi umum. Kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ataupun motor untuk berangkat sekolah, sehingga kerap memunculkan kemacetan.
"Pengenalan pada transportasi umum ini dilakukan agar mereka ke depan mau menggunakan transportasi umum. Pengenalannya naik bus tingkat wisata dulu agar mereka tahu Pemkot Semarang sudah menyediakan sarana transportasi umum yang aman dan nyaman karena dilengkapi pendingin dan juga kamera CCTV," tambahnya.
Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan menambahkan jika saat ini minat masyarakat untuk menggunakan Trans Semarang cukup tinggi, termasuk pelajar yang jumlahnya mengalami kenaikan setiap tahunnya.
"Kurun waktu dua tahun terakhir, jumlah pelajar yang menggunakan Trans Semarang mengalami kenaikan yang cukup signifikan," katanya.
Dari data yang ada, pada tahun 2017 lalu jumlahnya mencapai 2.583.880 pelajar. Sedangkan pada tahun 2018 jumlahnya naik menjadi 3.144.032 pelajar, dan data pada Januari dan Februari tahun 2019 masing-masing berjumlah 310.321 dan 284.773 orang pelajar.
Sampai akhir Maret ini, lanjut Ade, juga ada tarif khusus bagi pengguna Trans Semarang jika melakukan pembayaran non tunai menggunakan Go-Pay, yakni potongan tarif sebesar 50 persen
"Bagi pelajar, dikenakan tarif khusus yakni Rp 1.000. Sementara untuk masyarakat unum Rp 3.500, harapan kami moda transportasi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelajar," paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News