Berbicara tentang sejarah, tentunya banyak kalangan yang peduli akan perjalanan sejarah negeri ini, dan ikut untuk menjaga dan melestarikan sejumlah peninggalan sejarah.
Tak hanya instansi resmi, kalangan anak muda yang tergabung dalam komunitas pecinta sejarah kini mulai bermunculan di setiap daerah.
Kemunculan komunitas ini juga diharapkan menumbuhkan kecintaan generasi muda untuk terlibat menjaga peninggalan sejarah.
Baca juga: Mengintip Museum Batik Pekalongan
Mendapatkan predikat Kota Pahlawan, tentunya Surabaya banyak memiliki komunitas pecinta sejarah, salah satunya komunitas Roode Brug Soerabaia.
Komunitas tersebut hadir di sejumlah acara. Dengan menggunakan pakaian ala pejuang zaman dulu tak ayal komunitas satu ini menyita perhatian masyarakat umum.
Sejatinya, komunitas ini merupakan kumpulan dari masyarakat cinta sejarah dan perjuangan bangsa. Roode Brug Soerabaia lebih berfokus pada pelestarian sejarah lokal Surabaya, khususnya era Revolusi dari 1945 hingga 1949.
Memiliki tagline “Kenali Kotamu, Cintai Negerimu” Mereka mengajak para generasi muda untuk selalu mengangkat semangat Kepahlawanan.
Kata Roode Brug sendiri berasal dari bahasa Belanda yang memiliki arti jembatan merah. Sesuai dengan namanya, komunitas ini berada di Surabaya, dan bermarkas di kawasan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya.
Dijelaskan oleh Ady Setyawan, pendiri Roodebrug Soerabaia, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya anggota, komunitas mulai membuat video dokumenter dengan mewawancarai para veteran dan mulai melakukan penelitian sejarah.
“Penelitian pertama kami adalah tentang benteng tersembunyi di Surabaya selama era Perang Dunia II yang dibangun oleh Belanda,”kata Ady.
Komunitas yang telah eksis di Surabaya ini memulai debutnya pada tahun 2010. Awalnya komunitas ini hanya membuat tur kecil mengunjungi tempat bersejarah di Surabaya terkait dengan pertempuran Surabaya pada 1945.
Sejalan dengan waktu, komunitas ini makin dikenal. Anggota komunitas ini pun cukup banyak dan beragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, dosen, arsitek.
“Kami juga bekerja sama dengan organisasi nonprofit di Belanda (HistoriBersama) yang selalu menyediakan terjemahan koran atau artikel berbahasa Belanda, yang berkaitan dengan Sejarah Indonesia sehingga dapat dipahami oleh kedua belah pihak,” ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam Roode Brug Soerabaia selain diskusi tentang sejarah dan perjuangan, juga dengan mengunjungi tempat dan bangunan yang bersejarah, pembuatan film dokumenter, pentas teatrikal perjuangan, aksi sosial.
Saat ini Roodebrug Soerabaia juga berperan aktif dalam drama teatrikal pertemburan Surabaya yang diadakan di area Tugu Pahlawan 2 minggu sekali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News