GenPI.co - Berita top 5 hari ini berisi antara lain tentang Habib Rizieq, Megawati Soekarnoputri, Panglima TNI, dan Kapolri
1. Surat untuk Habib Rizieq
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ternyata telah mendapat surat panggilan dari Polda Metro Jaya.
Surat itu diberikan dilayangkan pada Jumat (27/11) dan diantar oleh petugas kepolisian ke kediamannya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Kabar mengenai surat pemanggilan terhadap Habib Rizieq ini diungkapkan sendiri oleh pihak FPI dalam cuitan di akun Twitter resmi FPI @kabar_fpi.
Cuitan tersebut muncul pada momen yang sama ketika surat tersebut tiba.
“Mohon doa dari semuanya. Saat ini polisi mendatangi rumah Imam Besar Habib RIzieq Shihab, untuk memberikan surat pemanggilan pemeriksaan,” cuit @kabar_fpi.
FPI mengeklaim, pemanggilan ini adalah upaya kepolisian untuk menjebloskan Habib RIzieq ke dalam penjara.
“Demi Allah. Kami akan habis-habisan dan mati-matian pula membela Imam Besar kami dengan segala cara,” tulis FPI.
BACA SELENGKAPNYA: Surat untuk Habib Rizieq Bikin FPI Jadi Ketar-ketir
2. Wakil Ketua DPR Nilai Situasi Makin Genting
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta Kapolri Idham Azis dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto turun tangan mengatasi gejolak di Papua.
Azis berkaca pada berbagai aksi yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata alias KKB Papua.
Peristiwa terbaru ialah penembakan terhadap tiga anggota TNI-AD dari Yonif 700.
Menurut Azis, potensi gangguan keamanan di Papua akan membesar pada Desember 2020.
Pasalnya, KKB Papua akan merayakan hari ulang tahun (HUT) pada 1 Desember 2020.
Azis mengaku mendapatkan bocoran informasi tersebut dari Polda Papua.
"Sinyal menjelang 1 Desember harus diwaspadai. Kapolri dan Panglima harus segera turun dan aksi nyata. Pasalnya, tingkat kerawanan akan naik," kata Azis, Sabtu (28/11).
BACA SELENGKAPNYA: Situasi Kian Genting, Kapolri dan Panglima TNI Harus Turun Tangan
3. Skenario Megawati Maut
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diyakini sudah memiliki skenario untuk menyambut Pilpres 2024.
Meskipun Pilpres 2024 masih lama, Megawati dianggap sudah memetakan calon yang akan diusung.
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan, Megawati kemungkinan tidak akan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Walaupun Ganjar memiliki elektabilitas yang tinggi dalam berbagai survei, Megawati diyakini lebih memilih calon lain.
“Ada skenario memasangkan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto,” kata Refly sebagaimana dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Minggu (29/11).
Refly juga menyebut beberapa figur nonpartai yang memiliki peluang menjadi calon presiden.
Di antaranya ialah Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Habib Rizieq, Sandiaga Uno, dan Gatot Nurmantyo.
BACA SELENGKAPNYA: Skenario Megawati Maut, Anies dan Gatot Nurmantyo Bisa KO
4. Panglima TNI dan Kapolri Jangan Diam Saja
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin berharap Kapolri Idham Azis dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto segera turun tangan mengatasi gejolak di Papua.
Sebab, kelompok kriminal bersenjata alias KKB Papua terus menebar teror kepada masyarakat setempat.
Azis memprediksi KKB Papua akan terus melakukan aksi tidak terpuji untuk menunjukkan eksistensinya.
Dia pun menilai tingkat kerawanan akan meningkat karena KKB Papua akan merayakan ulang tahun pada Desember 2020.
“Kapolri dan Panglima TNI harus segera turun dan aksi nyata," kata Azis, Sabtu (28/11).
Menurut politikus Partai Golkar itu, permasalahan di Papua membutuhkan formula yang tepat.
Dengan demikian, korban jiwa yang selama ini sering berjatuhan bisa dicegah.
BACA SELENGKAPNYA: Situasi Makin Gawat, Panglima TNI dan Kapolri Jangan Diam Saja
5. Jokowi Tunjukkan Taring
Pengamat politik Ali Rifa'an menilai secara politik operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) terhadap Edhy Prabowo adalah strategi Presiden Jokowi untuk menunjukan taringnya.
Direktur Eskekutif Arus Survei Indonesia itu mengatakan, jika ditinjau dari sisi hukum apa yang menimpa kader kesayangan Prabowo Subianto itu masuk dalam kategori bersalah.
"Jokowi ingin menunjukkan taringnya bahwa semua menteri harus sesuai visi presiden," kata Ali Rif'an dalam keterangannya, Sabtu (28/11).
Ali Rif'an mengamati Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan tampak tidak menunjukkan perannya saat terjadi ketegangan antara Istana dan Habib Rizieq Shihab usai tiba di Indonesia pada 10 November lalu.
Selama kegaduhan usai kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu, nampak Menko Polhukam Mahfud MD yang sering bicara ke publik.
"Kalau dari perspektif politik bisa jadi warna-warni, Prabowo dalam isu-isu Habib Rizieq kurang pasang badan (membantu Jokowi). Padahal saat ini posisinya sebagai Menhan," ujarnya.
Dalam pengamatan Ali Rif'an, pada saat terjadi ketegangan antara Istana dan Habib Rizieq, Prabowo selaku mantan Capres yang didukung FPI tentu memiliki kedekatan emosional.
BACA SELENGKAPNYA: Jokowi Lagi Tunjukkan Taringnya ke Lawan Politiknya (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News