Yuk, Jadi Saksi Migrasi Satwa Burung Sikep Madu

04 Maret 2019 22:09

Pernahkan Anda menyaksikan ribuan burung bermigrasi? Keajaiban dunia satwa ialah ketika kelompok suatu hewan melakukan migrasi. Kali ini, kontributor Genpi.co menjelaskan pengalamannya saat menjadi saksi migrasi ribuan burung sikep madu.

Burung Elang Sikep Madu (Foto pesona.travel)

Jenis burung sikep madu (Pernis ptilorhynchus) adalah sejenis elang yang berasal dari Pegunungan Siberia. Mereka melintasi langit di timur laut Riau yakni di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis. Proses migrasi (wintering area) di Riau terjadi mulai Februari hingga Maret.

 


Pengamat burung dari negeri jiran Malaysia, Han Yong Kwong bersama rekannya Lim Kim Chye, didampingi pemuda setempat, Muhammad fadli, melakukan penelitian di Pulau Rupat Utara mulai tanggal 3 sampai 4 Maret 2019. Mereka melihat langsung dan memastikan keberadaan habitat elang sikep madu melintasi lokasi tersebut.

Peneliti dari negeri jiran Malaysia, Han Yong Kwong, ketika melakukan penelitian migrasi burung elang sikep madu di pulau Rupat utara (Foto Heru Maindikali).



Disampaikan Fadli, menurut pelancong dari Malaysia yang Ia dampingi, Pulau Rupat merupakan tempat paling dekat dari Malaysia untuk kegiatan pengamatan migrasi burung elang sikep madu. “Pada tahun 2018 lalu, tim kajian dari Malaysia telah meneliti terdapat sekitar 60 ribu burung elang melintasi pulau Rupat dalam satu musim,’’ kata Muhammad Fadli, kepada kontributor GenPI.co Senin (4/3).

 Diungkapkannya, kawasan Pulau Rupat sangat luas dan transportasi di daerah itu sangat terbatas, sehingga cukup menjadi kendala ketika melakukan pengamatan. Migrasi ribuan burung pemangsa ini menjadi pemandangan menarik. Pasalnya, raptor ini dapat dilihat langsung dengan mata, terlebih dengan binokuler dan ini merupakan potensi yang positif untuk event bird watching.

 Selain itu selama dua hari melakukan pengamatan para pengamat burung dari Malaysia itu telah menjumpai 24 spesies burung yang turut melintasi kawasan tersebut.              

Pengamat elang dari Pro Fauna Indonesia, Made Astuti menjelaskan, burung pemangsa atau raptor ini dalam perjalanannya melintasi Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Di Indonesia, burung yang mengembara lintas negara ini, akan melewati wilayah Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Jawa, Bali, hingga Flores.

“Ini fenomena alam yang sangat menarik. Setiap tahun, tercatat lebih dari 20.000 elang melintasi Indonesia.” ujar Made Astuti yang dilansir Mongabay beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya, dalam perjalanan, elang biasa terbang siang hari. Ketika malam, burung-burung itu mencari tempat singgah untuk istirahat, menghabiskan waktu 3 sampai 14 hari untuk mencari makan dan kemudian melanjutkan perjalanannya.

Dari pengamatan Profauna sejak 1996, lebih dari 20.000 elang yang migrasi, untuk selanjutnya akan kembali ke belahan bumi utara pada Februari hingga Mei. Setiap migrasi total sebanyak 20 jenis antara lain Baza Jerdon (Aviceda jerdoni), Baza hitam (Aviceda leuphotes), Elang Paria (Milvus migrans), dan Elang ular jari pendek (Circaetus gallicus).

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co