GenPI.co - Hampir setiap kompetisi olahraga selalu memiliki official anthem. Begitu juga dengan kompetisi sepak bola termasyhur di seluruh dunia, Liga Champions.
Sebelum kompetisi yang mempertemukan para klub-klub juara Eropa ini dimulai, UCL Anthem akan menggema ke seluruh sisi stadion.
BACA JUGA: Rilis Video Musik Life Goes On, BTS Curhat Kesedihan saat Pandemi
Lagu paling ikonik ini semakin terasa magis saat kompetisi sudah mencapai babak final.
Sebab, di edisi final, UCL Anthem akan dinyanyikan secara live di stadion dengan alat orkestra. Akan tetapi, tahukah kamu sejarah dibalik lagu tersebut?
Dilansir dari berbagai sumber, Tony Britten merupakan orang yang menciptakan lagu ini.
Saat European Cup berganti nama menjadi Liga Champions Eropa, UEFA meminta Tony untuk membuat official anthem kompetisi tersebut.
Komposer asal Inggris itu lalu mengaransemen ulang lagu Zadok the Priest milik George Frideric Handel.
Lagu tersebut memiliki sejarah panjang yang menemani peristiwa-peristiwa penting, terutama bagi Britania Raya.
Lagu ini pernah dimainkan saat penobatan mahkota Raja George II pada 1727 dan raja-raja setelahnya.
Tony lalu mengambil bagian-bagian yang punya sisi magis di lagu tersebut. Dia juga menambahkan tune-tune ciptaannya sendiri untuk melengkapi bagian yang kosong.
Hasilnya adalah lagu paling ikonik sepanjang sejarah sepak bola dunia. Lagu tersebut direkam oleh Royal Philharmonic Orchestra dan dinyanyikan oleh Academy of St. Martin The Fields.
Lirik resmi lagu ini memakai tiga bahasa yang dipakai UEFA, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman.
BACA JUGA: Peneliti Sebut Musik dan Olahraga Jadi Jurus Ampuh untuk Move On
Hingga sekarang lagu klasik ini masih menemani pencinta sepak bola Indonesia pada dini hari, sebelum pertandingan Liga Champions dimulai. Musik yang tidak lekang oleh zaman. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News