GenPI.co - Banyaknya pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi membuat Visit Wonderful Indonesia atau VIWI Board geram. Asosiasi yang mewakil18 asosiasi industri pariwisata nasional itu meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut aturan tersebut.
Ketua VIWI Board, Hariyadi B Sukamdani di Jakarta menjelaskan, pihaknya sebagai pelaku usaha di sektor pariwisata melihat bahwa dengan kondisi tersebut seperti dibiarkan dan tidak ada tindakan tegas dari pemerintah.
BACA JUGA: RUU Minol Mengancam Sektor Pariwisata
"Maka kami menilai bahwa PSBB Transisi ini sebetulnya secara de facto tidak berjalan sebagaimana mestinya," ujar Hariyadidi dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, pihaknya meminta Gubernur DKI Jakarta agar mencabut PSBB Transisi. Dengan demikian, lanjut dia, aktivitas usaha berjalan seperti pada kondisi normal.
Tentunya, dalam kondisi normal seluruh kegiatan aktivitas di sektor usaha pariwisata juga dikembalikan kepada kondisi sebelumnya.
"Artinya tidak ada pembatasan kapasitas dan juga tidak ada pembatasan jam operasional," imbuhnya.
Namun demikian, Hariyadi mengatakan asosiasi tetap melaksanakan protokol kesehatan meski dalam kondisi tidak lagi diberlakukan PSBB, demi menjaga kesehatan konsumen.
Ia menegaskan bahwa VIWI Board berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) demi kesehatan masyarakat.
BACA JUGA: Sulawesi Selatan Upayakan Pariwisata Tetap Eksis saat New Normal
Sektor usaha pariwisata, lanjut dia, selama ini telah taat, patuh dan siap dengan protokol kesehatan normal baru. Semestinya, sebagai sektor yang memberikan kontribusi kepada pemerintah melalui pajak dapat diberikan pelonggaran untuk berusaha.
"Mulai dari hotel, restoran, mal, taman hiburan, transportasi darat, penerbangan, tour operator dan agen perjalanan semuanya telah siap," tukasnya.(*) ANT
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News