GenPI.co - Diskursus perihal vaksin dan obat covid-19 terjadi hanya seputar pemenuhan permintaan.
Padahal, menyusun strategi siapa sasaran pasien prioritas yang mendapatkan vaksin dan obat, juga sama pentingnya.
BACA JUGA: Jokowi: PBB Harus Penuhi Vaksin dan Obat untuk Semua Negara
Penentuan prioritas penggunaannya, ditujukan untuk memastikan kesehatan masyarakat dan manfaat sosial dari vaksin dan obat covid-19 dapat berjalan dengan maksimal.
Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris menyarankan orang yang lebih tua dari 65 tahun, orang yang memiliki riwayat penyakit, dan petugas layanan kesehatan agar diprioritaskan untuk vaksinasi.
Melansir The Lancet (27/10/2020), ada beberapa faktor krusial yang terpengaruh dari latar belakang pasien, seperti penyakit bawaan, jenis pekerjaan, dan kondisi sosio-ekonomi sang pasien.
Masyarakat yang tinggal di wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan rendah, memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih mungkin meninggal akibat covid-19.
Hal ini disebabkan oleh kerumunan massa, kualitas udara yang buruk, serta paparan asap polusi yang tak dapat mereka hindari.
Etnis minoritas juga terkena dampak yang lebih parah akibat covid-19. Mereka cenderung dirampas hak sosial dan ekonominya, sehingga harus tinggal dalam kondisi penuh sesak dan menjadi pekerja kasar.
Prioritas vaksin dan obat covid-19 sebaiknya didasari pada penggolongan kelompok berisiko.
Kelompok pertama adalah mereka yang memiliki penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.
BACA JUGA: Temukan Vaksin Covid-19! Pfizer Trending, Begini Kisah Bisnisnya
Kedua, para pekerja yang berisiko tinggi. Terutama yang pekerjaannya melibatkan interaksi langsung dengan banyak orang, seperti para pekerja di bidang keamanan dan transportasi.
Adapun kelompok ketiga, masyarakat yang berada di status sosial-ekonomi tertentu. Strategi yang efektif bisa lewat vaksinasi di lingkungan padat penduduk atau di institusi ramai orang seperti panti jompo dan pesantren.
Pengembangan beberapa alat prediksi kesehatan terkait virus corona, diharapkan dapat menghasilkan informasi perihal stratifikasi risiko lebih lanjut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News