GenPI.co - Sampah rumah tangga menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi.
Dalam workshop bertajuk 'Jitu dan mudah kelola sampah rumah tangga' banyak hal yang dipaparkan.
BACA JUGA: Viral Buang Sampah di Kalimalang: Mobilnya Bagus, Ulahnya 0 Besar
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, pada 2019 sebanyak 48 persen dari 64 juta ton timbunan sampah berasal dari rumah tangga.
"Workshop ini kami hadirkan sebagai rangkaian kegiatan edukasi dari ILUNI UI kepada masyarakat, tentang bagaimana memilah sampah rumah tangga dan mengelolanya agar bernilai ekonomis," kata Endang Mariani, ketua ILUNI UI, Senin, (9/11/2020).
Salah satu cara untuk mengelola sampah adalah dengan menggunakan teknik mengompos.
Selain sampah organik, anorganik seperti plastik juga dapat dipergunakan kembali untuk hal yang bermanfaat dan bernilai tambah.
BACA JUGA: Selama Pandemi Chelsea Islan Hobi Daur Ulang Sampah Plastik
Sampah multilayered plastic yang berasal dari kemasan seperti kopi instan, bumbu dapur, dan lain sebagainya merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam sampah rumah tangga.
Adapun sampah itu dapat diolah kembali menjadi bahan baku bangunan oleh Rebricks Indonesia sejak 2018.
Dalam mengelolanya, Rebeick Pavers menggunakan green method, sehingga tidak menghasilkan polusi.
"Kami pakai metode shredding yaitu dicacah lalu dicampurkan formula yang telah dibuat. Kemudian, dibentuk (molding) menjadi batu bata,” kata Novita Tan, Co-Founder Rebricks Indonesia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News