Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer, Kisah Tahanan Politik 65

21 Oktober 2020 22:12

GenPI.co - Buku Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer ini merupakan sebuah naskah drama yang ditulis oleh Faiza Mardzoeki.

Naskah ini berawal dari penelitian yang dilakukan Faiza bersama timnya selama hampir dua tahun.

BACA JUGA: Novel Cantik Itu Luka: Kisahkan Sejarah Penuh Magis dan Tragis

Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai para perempuan penyintas tahanan politik 1965 di Yogyakarta, Solo, Klaten, Sragen, Semarang, Jakarta, serta beberapa eksil Swedia dan Belanda.  

Penelitian juga dilakukan dengan mengunjungi lokasi yang dahulu dipakai sebagai tempat isolasi para tahanan perempuan, Plantungan.

Selain wawancara, tim juga membaca berbagai literatur sejarah dan diadakan pula diskusi dengan berbagai kalangan ahli sejarah tahun 1965.

Akhirnya naskah bisa diselesaikan di awal Januari 2013.

Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer mengangkat kisah pergulatan pikiran dan batin lima perempuan berumur 70-an sampai 83 tahun.

Dahulu, mereka pernah menjadi tahanan politik 1965 selama lebih dari sepuluh tahun.

Mereka bertahan menghadapi hari-hari di masa tua dan bergulat dengan kenangan kegembiraan dan kebanggaan akan masa mudanya.

Mereka juga menggendong pengalaman pahit dan traumanya akibat kekerasan asusila.

Tak hanya itu, mereka juga menghadapi stigma yang ditempelkan oleh kekuasaan. Masa lalu mereka merupakan bagian dari sejarah Indonesia.

Para tahanan tersebut diperlakukan tidak adil dalam berbagai bentuk.

Mulai dari dipenjara bertahun-tahun tanpa pernah ada proses hukum, mengalami kekerasan asusila selama masa penahanan, diberi stigma dan fitnah amoral. 

Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer didedikasikan kepada para perempuan yang pernah menjadi tahanan politik 1965, korban kekerasan asusila di Indonesia dan di seluruh dunia. 

BACA JUGA: Novel Jingga Untuk Matahari: Cinta di Masa Lalu yang Bikin Gamam

Lalu, bagaimana kisah mereka berlanjut? Agar lebih menyenangkan, ada baiknya kamu cari tahu sendiri. Selamat membaca! (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co