Pengrajin Reog Ponorogo Tembus Pasar Internasional

19 Februari 2019 17:33

Pengrajin Reog Ponorogo, Jawa Timur, terus berkembang seiring kesenian reog makin digemari oleh masyarakat. Pasalnya, kesenian asli Ponorogo ini diakui dunia intenasional. 

Sarju, salah satu pengerajin Reog telah memproduksi berbagai peralatan kesenian Reog semenjak 1994. Tak hanya Dadak Merak (Reog itu sendiri) namun berbagai perlengkapan pendunkung kesenian ini seperti topeng, barongan, topeng bujang ganom, Eblek, perlengkapan jathil dan busana reog.

Baca juga: Atraksi Kolosal Reog di Grebeg Suro

"Saya bikin Reog sejak 1994. Berbagai perlengkapan kesenian reog saya buat. Alhamdulilah sampai sekarang masih bertahan dan terus berkembang," ujar Sarju saat ditemui di rumahnya di Desa Carat Sumoroto, Kauman, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (19/2).

Menurut Sarju, pembuatan perlengkapan kesenian reog sebagian besar memanfaatkan bahan alami untuk mempertahankan unsur budaya menjadikan perlengkapan ini awet hingga bertahun tahun penggunaan.

"Bahan alami seperti kayu biasanya dimanfaatkan untuk membuat kepala singa, topeng, dadak dan sebagainnya. Selain menggunakan kayu, beberapa bagian perlengkapan reog lainnya juga memanfaatkan bagian tubuh binatang, seperti ekor kambing atau sapi untuk rambut topeng dan bulu merak untuk menghiasi dadak," imbuhnya.

Menurut Supriyanto, Menantu Pak Sarju yang kini menjadi penerus usaha ini menambahkan, “kita harus cari akal untuk sebagian. Pada kepala singa dahulu memakai kulit macan asli. Nah sekarang kita pakai kulit sapi dan digambar corak harimau,” terangnya.

Menurut Supriyanto, Menantu Pak Sarju yang kini menjadi penerus usaha ini menambahkan, “kita harus cari akal untuk sebagian. Pada kepala singa dahulu memakai kulit macan asli. Nah sekarang kita pakai kulit sapi dan digambar corak harimau,” terangnya.

Supriyanto menerangkan untuk membuat reog ukuran besar diperlukan 2.700 helai bulu merak, sedangkan untuk ukuran standar membutuhkan 1.200 helai dan reog mini memerlukan 800-900 helai bulu merak. Tak hanya membuat reog, Supriyanto, juga menerima pesanan alat musik pengantar kesenian reog ini. Alat musik seperti Ganongan, Kendang dan sebagainya juga dibuat di sini bersama beberapa karyawannya.

Jangan diremehkan, reog hasil usaha rumahan ini berhasil diserap pasar lokal hingga internasional. pesanan spesial dari Arab, Amerika, Australia dan Rusia pernah dibuat di sini. Soal harga, untuk satu paket perlengkapan reog lengkap dengan kualitas bagus, Supriyanto menjual dengan harga mulai  Rp 24 juta. Sementara untuk paket dengan kualitas super, perlengkapan reog dijual  dengan harga Rp 30 juta.



Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co