Dibahas dalam Debat Capres, Ini Manfaat Palapa Ring

18 Februari 2019 11:53

Dalam debat capres putaran kedua yang digelar, Minggu (17/02) calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sempat menyinggung mengenai pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan internet Palapa Ring.

Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Proyek tersebut terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Proyek Palapa Ring sebenarnya sempat muncul pada 2007. Namun, saat itu konsorsium yang harus membangun proyek Palapa Ring mengalami kendala dan akhirnya terbengkalai selama hampir satu dekade. Pada 2015, pemerintah di bawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika mulai kembali tender proyek Palapa Ring, atau dikenal dengan Palapa Ring Jilid II.

Baca juga: Yuk Mengenal 4 Unicorn, Isu yang Disinggung dalam Debat Capres

Proyek Palapa Ring Jilid II dibagi menjadi tiga paket yakni Barat, Tengah dan Timur. Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km. 

Foto: Menkominfo

Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Paket timur menjadi bagian paling berat dari proyek Palapa Ring, dengan bentang jangkauannya yang mencapai 8.500 kilometer. Paket Timur juga lebih berat karena secara medan harus menembus wilayah wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Nantinya, Jaringan dari Palapa Ring akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia. Proyek ini dapat mendorong akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sosial ekonomi melalui ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi berkapasitas besar yang terpadu. 

Manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah jaminan kualitas internet dan komunikasi yang berkualitas tinggi, aman, dan murah. Dengan adanya Palapa Ring, tidak akan ada lagi daerah perbatasan yang terisolasi. Penyelenggara Palapa Ring nantinya ditargetkan dapat menyediakan kecepatan akses minimal 20 Mbps di perkotaan dan 10 Mbps di pedesaan. 

Lalu bagaimana progres pembangunan proyek Palapa Ring? Berdasarkan situs Kominfo.go.id, pembangunan fiber optik kabel atau Palapa Ring sudah hampir 100 persen selesai. Palapa Ring Barat telah selesai 100 persen dengan panjang panjang fiber optik 2.995 kilometer. Sementara, Palapa Ring tengah mencapai 99 persen dengan 2.995 kilometer. Adapun, pembangunan fiber optik Timur baru mencapai 89,57 persen. 

Diapresiasi oleh Google dan IMF

Langkah Pemerintah Indonesia dalam mendukung pertumbuhan teknologi lewat proyek Palapa Ring mendapat apresiasi dari pihak google dan IMF. Dilansir dari kppip.go.id, Head of Global Public Policy Google Caroline Atkinson mengatakan pemerataan teknologi sangat penting dalam mewujudkan ekonomi digital.

“Saya senang melihat pemerintah Indonesia juga perhatian dalam mendukung pertumbuhan teknologi dengan membangun infrastruktur broad band,” ujarnya di sela-sela High Level International Conference, di Jakarta Selasa (27/2/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director IMF Christine Lagarde menilai Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi digital yang besar, khususnya lewat upaya peningkatan infrastruktur teknologi dan digital dalam proyek Palapa Ring.

“Tujuannya, adalah untuk memanfaatkan revolusi digital sebaik mungkin dengan meningkatkan infrastruktur digital dan membuat sistem pendidikan yang cocok untuk masa depan,” ungkap Lagarde.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co