Biar Borobudur Lebih Populer, Ini Kata Menpar Arief Yahya

17 Februari 2019 08:38

Pemerintah terus menggenjot kunjungan wisata Borobudur sebagai salah satu dari sepuluh destinasi wisata prioritas nasional. Pasalnya, jumlah wisatawan mancanegara yang melancong ke Candi Borobudur  hanya berkisar sepersepuluh jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Angkor Wat, Kamboja.

“Angkor Wat itu 2,5 juta kunjungan pada tahun 2018, sedangkan Borobudur hanya 250 ribu," terang Menteri Pariwisata RI Arief Yahya saat menghadiri Seminar Legenda Borobudur di Royal Ambarukmo, Jumat (15/2).

Menteri Asal Banyuwangi tersebut menjelaskan,  branding Angkor Wat sebagai “The Lost City” sukses membuat wisatawan mancanegara penasaran dan ingin menyaksikannya secara langsung. Pesona Angkor Wat yang ditayangkan melalui film-film terkenal juga semakin mendongkrak kunjungan wisata.

Baca juga: Jelajah Borobudur dengan VW Safari

Angkor Wat selalu dicitrakan sebagai The Lost City. Setidaknya ada sepuluh film besar yang memopulerkan Angkor Wat, seperti Tom Raider dan Indiana Jones, belum lagi novel-novelnya. Angkor Wat lebih populer dan lebih banyak dipromosikan dibanding Borobudur.

Arief ingin, upaya mempromosikan Borobudur dapat dilakukan secara kekinian. Legenda Borobudur perlu dikemas secara milenial agar destinasi wisata tersebut semakin populer, termasuk di kalangan kaum muda.

“Saya berharap seminar Legenda Borobudur bisa menghasilkan kisah dan narasi yang lebih imajinatif, lebih populer dan milenial. Adakan lomba, karena dalam lomba itu ada involvement atau partisipasi," harapnya.

Arief mencontohkan, lomba menulis legenda Borobudur rencananya diselenggarakan pada triwulan kedua tahun ini. Pihaknya juga ingin menyelenggarakan lomba vlog Borobudur yang melibatkan generasi millenial sebagai pesertanya. Terlebih, inbound travellers yang melancong ke Indonesia sebagian besar adalah kaum muda.

Dia menambahkan, tidak hanya memromosikan Borobudur dengan cara kekinian kepada wisatawan, pemerintah juga mendorong aksesibilitas menuju Bobodur. Karena saat ini akses melalui Bandara Adisutjipto masih terbatas dengan kapasitas berkisar 1,5 juta orang. Apabila bandara baru di Provinsi Yogyakarta telah selesai, Arief yakin target dua juta kunjungan wisatawan mancenegara ke Borobudur dapat dicapai.

“Saya menjanjikan kepada Pak Presiden kalau bandara selesai, lima tahun kemudian jumlah wismannya adalah dua juta. Artinya akan ada devisa sebesar Rp2 miliar dolar AS," bebernya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co