Kunyit Dipercaya Ampuh untuk Usia 50-an, Apa Saja Khasiatnya?

18 September 2020 20:20

GenPI.co - Arthritis merupakan kelainan sendi yang paling umum terjadi di negara Amerika Serikat. Dan biasanya, lutut sering kali menjadi sendi pertama yang terkena kondisi tersebut.

Studi menemukan bahwa pada orang di atas usia 60, lebih dari 10 persen pria dan 13 persen wanita memiliki gejala radang sendi di lutut mereka.

BACA JUGA: Khasiat Herbal Kunyit Putih Ternyata Sangat Dahsyat

Memang obat pereda nyeri yang dijual bebas atau resep dari dokter dapat meredakan nyeri, tetapi sering kali dikaitkan dengan efek samping. 

Efek samping ini salah satunya kerusakan ginjal dan masalah jantung.

Hampir 20 persen orang Amerika melaporkan beberapa mengeluhkan nyeri lutut, menurut angka yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Nyeri dapat berkisar dari kekakuan ringan hingga tingkat yang hampir melumpuhkan.

Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa kunyit, bumbu dapur yang populer di kalangan ibu-ibu ini dapat membantu meredakan nyeri sendi. 

Para ahli mengatakan semakin banyak bukti yang jelas bahwa bahan aktif dalam kunyit memiliki manfaat kesehatan.

“Dipercaya secara luas bahwa kurkumin yang merupakan bahan aktif dalam kunyit, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Dengan alasan ini, maka sering kali digunakan sebagai suplemen oleh banyak orang untuk membantu gejala persendian, ” ungkap Dr. Nagendra Gupta, FACP, CPE, internis di Texas Health Arlington Memorial Hospital, dilansir dari laman Healthline.

Untuk mengetahui lebih jelas manfaat kunyit bagi kesehatan terutama untuk persendian. Berikut ini zat-zat aktif yang terkandung di dalamnya.

1. Efektif sebagai obat anti inflamasi

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Trials membandingkan efektivitas kunyit dengan obat anti-inflamasi yang disebut diklofenak.

Percobaan acak memberi 139 pasien dengan nyeri lutut baik kapsul 500 miligram (mg) kurkumin tiga kali sehari atau pil diklofenak 50 mg dua kali sehari. 

Para ilmuwan menemukan bahwa kedua kelompok mengalami pereda nyeri yang signifikan.

“Kurkumin memiliki khasiat yang mirip dengan diklofenak tetapi menunjukkan toleransi yang lebih baik di antara pasien dengan OA lutut. Kurkumin dapat menjadi pilihan pengobatan alternatif pada pasien dengan OA lutut yang tidak toleran terhadap efek samping obat antiinflamasi non steroid, ”tulis penulis penelitian.

BACA JUGA: Awas! Ini Bahaya Minum Kunyit

2. Lebih efektif dari pada plasebo

Dalam studi lain, yang diterbitkan minggu ini di Annals of Internal Medicine, para peneliti di University of Australia di Tasmania menugaskan 70 peserta, di atas usia 40, dengan osteoartritis lutut (OA) dan pembengkakan yang didiagnosis dengan ultrasound, untuk menerima 1000 mg per hari. kunyit atau plasebo.

Setelah 12 minggu, uji coba plasebo terkontrol secara acak menemukan bahwa ekstrak kunyit lebih efektif daripada plasebo dalam mengurangi nyeri lutut pada penderita osteoartritis lutut.

Mereka yang mengonsumsi kunyit melaporkan nyeri lutut yang jauh lebih sedikit pada akhir penelitian.

Para peneliti menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian, dan satu-satunya faktor pembatas dari studi mereka adalah jumlah peserta yang sedikit.

Penelitian ini juga mendapat dana dari Natural Remedies PVT Ltd, sebuah perusahaan yang menawarkan obat-obatan dan herbal Ayurveda.

Meskipun hal ini mungkin menunjukkan konflik kepentingan, penelitian sebelumnya juga mendukung keefektifan rempah-rempah ini untuk menghilangkan rasa sakit.

3. Kunyit efektif dan tidak beracun

Kunyit (Curcuma Longa) adalah bumbu yang sering digunakan dalam makanan Asia Selatan seperti kari, dan dapat menambahkan warna oranye atau kuning yang hangat pada daging dan hidangan nasi. Ini juga memiliki sejarah panjang digunakan dalam pengobatan Ayurveda.

Bahan aktif dalam kunyit adalah kurkumin, dan penelitian menemukan bahwa kunyit "memiliki berbagai khasiat yang sangat bermanfaat".

Kurkumin, tidak seperti beberapa NSAID, juga dianggap tidak beracun. NSAID, seperti ibuprofen, yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gejala yang meliputi kejang, koma, dan gagal ginjal akut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co