Sejarah Ungkap Warna Ungu Simbol Keturunan Para Dewa

27 Juli 2020 21:20

GenPI.co - Saat ini warna ungu menjadi warna biasa seperti dengan warna lainnya. Namun, tak banyak yang tahu cerita di balik warna ungu ini.

Di zaman dahulu, warna ungu adalah warna yang sangat istimewa. 

Harga dari pewarna ungu pun sangat mahal, bahkan tidak sembarang orang boleh menggunakan warna ungu.

Sejak zaman kerajaan Romawi, Mesir, dan Persia, ungu adalah warna yang berhubungan dengan keluarga kerajaan.

Warna ungu juga berhubungan dengan spiritualitas dan kesucian. 

Kaisar, raja, dan ratu yang menggunakan warna ungu dianggap sebagai keturunan atau bahkan jelmaan para dewa.

Di Inggris, saat Ratu Elizabeth masih memimpin pada tahun 1558 hingga 1603, ia membuat sebuah hukum yang disebut Sumptuary Laws. 

Hukum tersebut mengatur penggunaan warna, warna ungu hanya boleh dipakai orang yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan.

BACA JUGA: Rekomendasi 5 Warna Lipstik Untuk Menghilangkan Rasa Bosan

Keistimewaan warna ungu ini dikarenakan pada zaman dahulu belum ada pewarna sintetis. Zat pewarna dahulu dibuat dari bahan-bahan alami.

Dahulu, warna ungu diproduksi dari moluska bernama Bolinus brandaris dari kota Tyre, sekarang menjadi bagian dari Lebanon.  

Untuk menghasilkan satu gram warna ungu, dibutuhkan sebanyak sembilan ribu moluska. 

BACA JUGA: 3 Pilihan Warna Tembok Untuk Mengkreasikan Suasana Hati

Hal itulah yang membuat warna ungu ini sangat istimewa dan sangat mahal. Bahkan, saking mahalnya, seorang penguasa terkadang tidak mampu membeli warna ini.

Hingga akhirnya, seorang ahli kimia Inggris bernama William Henry Perkin tidak sengaja membuat campuran pewarna ungu sintetis pada tahun 1856. 

Saat itu Henry sedang membuat percobaan untuk membuat obat anti-malaria.

Di tahun 1859, warna ungu ini mulai disebut sebagai 'mauve', yang merupakan nama bunga berwarna ungu dalam Bahasa Prancis.
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co