GenPI.co - Andre Surya merupakan animator yang sukses dengan kariernya di Hollywood dan mendirikan sekolah animasi di Indonesia.
Sekolah animasi yang didirikan sejak 2013 tersebut bernama Enspire School of Digital Art (ESDA).
Pria yang sukses menjadi animator Iron Man tersebut pun membuat sendiri kurikulum untuk sekolah animasi yang didirikannya.
Andre menyusun kurikulum sesuai dengan ilmu yang didapatkannya selama belajar di jurusan Visual Effect dan 3D Animation di Vancouver Film School, Kanada.
“Saya bikin sendiri, susunan kurikulum dan silabusnya saya adopsi dari pelajaran yang saya terima di Kanada, jadi standarnya udah internasional,” kata Andre kepada GenPI.co, Rabu (8/7).
Andre pun mengaku bahwa dirinya selalu bermain game agar bisa mengetahui standar terbaru di dunia animasi dan games 3D.
Dengan demikian, ia bisa menerapkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dunia animasi.
“Kalau saya sih harus main game terus, kalau enggak saya bisa membuat kurikulum yang bagus, dan enggak bisa menghandle produksi animasi dengan kualitas yang bagus,” ujarnya.
Hal yang menarik dari ESDA adalah mengharuskan murid-muridnya gemar bermain game. Menurut Andre, hobi bermain game merupakan bekal utama untuk menjadi animator yang sukses.
“Di industri 3D ini harus seneng main game. Jadi kalau enggak suka main game mau ngapain. Bahkan, kalau bekerja di industri 3D itu yang ditanya apakah kamu suka main game,” papar Andre.
Selain itu, Andre juga memberi kebebasan kepada murid-murid ESDA untuk menentukan jam belajar.
Jadi, pihak ESDA hanya memberi paket pelajaran dan murid-murid bisa bebas mengatur jam pelajarannya sendiri.
“Kita hitungan jam, jadi dalam satu paket itu 12 jam, bebas anaknya mau kapan aja belajarnya, waktunya terserah,” kata Andre.
BACA JUGA: Keren! Andre Surya Ubah Kebiasaan Anak Main Gadget jadi Prestasi
Andre menjelaskan bahwa dirinya membuat sistem pembelajaran yang bebas tersebut karena bercermin dari dirinya sendiri.
Selama ini, Andre belajar membuat animasi dengan kemauannya sendiri dan tanpa ada paksaan dari pihak lain.
“Karena berangkat dari pengalaman saya sendiri. Saya belajar tanpa dipaksa dan dari kemauan saya sendiri. Dan juga ESDA ini enggak pernah ngasih PR buat muridnya,” paparnya.
BACA JUGA: Animator Andre Surya Tak Sangka Iron-Man Bakal Seterkenal in
Saat ini, ESDA sudah memiliki 49 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Ada 3 program yang ditawarkan, yakni untuk anak usia 7 tahun keatas, 12 tahun keatas dan 17 tahu ke atas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News