GenPI.co - Tekanan pekerjaan yang tinggi terkadang membuat profesi tertentu mengatasinya dengan pergi ke tempat hiburan malam. Tujuannya tak lain untuk meredakan stres. Biasanya beberapa sloki minuman alkohol juga ditenggak.
Hal itu juga dilakukan orang yang berprofesi di bidang aviasi seperti pramugari. Namun, apakah seorang awak kabin diperbolehkan minum alkohol?
Fanny Annisa, seorang pramugari di maskapai penerbangan swata di Indoneia tak menampik jika pergi ke tempat hiburan malam adalah cara lain untuk menghilangkan stres. Terlebih, usai melakukan penerbangan panjang.
"Mungkin kalau kita datang ke sana (klub) untuk menikmati musik, pesen orange jus. Karena pramugari ada aturan 12 jam sebelum terbang itu tidak boleh ada alkohol di badan kita," ungkap Fanny kepada GenPi.co.
Aturan itu merupakan salah satu yang harus diikuti oleh semua pramugari yang ingin mendapatkan jam terbang.
Jika hal itu dilanggar, kata Fanny, maka perusahaan tak segan-segan untuk mencabut jadwal terbang.
BACA JUGA: Fanny Beberkan Gaya Hidup Pramugari Sebenarnya, Benarkah Glamor?
"Sebelum terbang ada distancy sama di cek alhokol, kalau ada alkohol kita wajib turun gak bisa terbang," imbuhnya.
Pramugari yang sudah 10 tahun mengudara ini mengatakan jika dirinya sendiri bukan karakter yang suka dugem.
Jikalau hal itu terjadi, maka tujuannya adalah untuk berkumpul dengan teman dan menikmati musik saja.
BACA JUGA: Kisah Nyata Pramugari Cantik Saat Penerbangan Diguncang Pandemi
Itu pun harus dilakukan jika sedang mendapatakan libur cukup panjang dan dalam keadaan yang sedang fit.
"Kalo mau kaya gitu, habis pulang terbang terus besoknya libur, nah aku ngelakuinnya sekarang. Biar besok ada waktu 24 jam untuk istirahat," jelasnya.
Fanny menambahkan jika turan tersbeut sudah diatur oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Mulai dari libur, durasi kerja maksimal berapa hari, waktu istirahat hingga jam terbang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News