Naikan Kualitas Pariwisata, Hotel di Kalbar Disertifikasi

26 Januari 2019 07:56

PONTIANAK – Mutu dan kualitas pariwisata Kalimantan Barat (Kalbar) terus ditingkatkan. Terbaru, Kalbar menyertifikasi 23 hotel di 14 kabupaten/kota di Kalbar. Hanya saja, program ini baru berlaku pada member Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Ketua PHRI Kalbar Yuliardi Qamal menerangkan, industri pariwisata Kalbar selalu mengutamakan kualitas dan menjaga kepercayaan publik.

“Kualitas industri pariwisata Kalbar harus dijaga. Sertifikasi merupakan upaya untuk menjaga sekaligus menaikan kualitas. Kepercayaan yang diberikan oleh wisatawan harus diutamakan. Dengan begitu, para wisatawan ini nyaman saat berwisata di Kalbar,” ungkap Yuliardi, kemarin.

Proses sertifikasi sudah digulirkan 8-21 Januari 2019. Prosesnya dilakukan oleh 4 orang auditor. Mereka menilai berbagai hal menyangkut industri perhotelan. Beberapa aspek yang jadi perhatian adalah penilaian Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP ini dikeluarkan pemerintah daerah masing-masing. Yuliardi menambahkan, sertifikasi bentuk ketaatan asas.

“Hasil sertifikasi sangat positif. Secara administrasi semua memenuhi prasyarat. Kami ini menjalankan jasa pariwisata sesuai regulasi yang berlaku. Semua aturan kami ikuti, termasuk syarat sertifikasi seperti ini. Untuk sertifikasi dilakukan setiap 3 tahun sekali,” lanjutnya lagi.

Selain administrasi, sertifikasi juga menyasar kelayakan teknis perhotelan. Semua aspeknya dicek ulang. Kelayakan bangunan dinilai, termasuk fungsinya. Di sini harus ada jaminan status gedung atau hotel ini layak beroperasi sebagai sebuah hotel. Sertifikasi juga melihat kelayakan kualitas makanan, air, hingga tingkat kesehatannya. Kualitas kelayakan SDM dan pengelolaan manajemennya juga ikut dinilai.

“Sertifikasi ini menjadi sebuah keharusan. Kalau masa berlakunya habis, harus diperbarui. Kami gembira karena industri pariwisata di Kalbar taat aturan. Mereka mengerti betul penting dan manfaatnya. Sebab, dengan sertifikasi otomatis akan menaikkan kepercayaan wisatawan kepada para pelaku industri,” kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani.

Sertifikasi juga menjadi acuan kualitas sebuah hotel menurut bintang. Terlapas dari identitas personal hotel, sertifikasi juga memiliki landasan yang jelas. Realisasi dari Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009. Bunyinya, setiap jasa pariwisata harus disertifikasi. Giri Adnyani mengungkapkan kembali, hasil sertifikasi bisa dipertanggungjawabkan.

“Aturan hukum terkait sertifikasi sudah jelas. Jadi, setiap pelaku industri pariwisata harus secara berkala melakukan sertifikasi. Kalau ada yang masa berlakunya habis, segera saja disertifikasi ulang. Sebab, hasil dari sertifikasi ini bisa dipertanggungjawabkan. Lembaga yang menangani sertifikasi jelas. Auditornya juga bagus dan berkompetensi,” ungkapnya lagi.

Pada hakikatnya, hanya Lembaga Serifikasi Usaha (LSU) yang bisa menilai aspek amenitas pariwisata. Statusnya hukumnya harus independen. Lebih penting lagi, para auditor yang melakukan sertifikasi pun sangat kompeten. Mereka harus mengikuti pelatihan auditor yang dilakukan Kemenpar. Para auditor ini juga harus memiliki sertifikat menurut jenjangnya.

“Kalau mau masuk menjadi anggota LSU, harus punya sertifikat. Pun demikian dengan auditor. Kami ini rutin menggelar beragai pelatihan terkait auditor dan sertifikasi. Harapannya, jumlah auditor yang independen banyak dan berkualitas. Muaranya jelas, yaitu menjaga dan menaikan kualitas pariwisata di Indonesia,” tegas Giri Adnyani lagi.

Pelaksanaan sertifikasi 23 hotel di Kalbar pun diapresiasi oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Sebab, Kalbar memiliki potensi pariwisata besar. Ada banyak destinasi berkualitas, lalu infrastruktur pendukungnya bagus. Kalbar juga memiliki banyak event sebagai pemikat kunjungan wisatawan. Dan, arus wisatawan menuju Kalbar positif di 2018.

“Kami berikat penghargaan atas pelaksanaan sertifikasi hotel di Kalbar. Syarat kelayakan ini harus dan wajib dipenuhi. Sebab, impact-nya sangat besar terhadap wisatawan. Kini Kalbar sudah sangat siap untuk menyambut kunjungan wisatawan di 2019. Semua piranti kelayakannya bisa dipertanggungjawabkan,” tutup Menpar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co