GenPI.co - Seorang wali murid mengungkapkan penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi bina RW (Rukun Warga) tidak efektif.
"Di RW saya hanya ada PAUD, masa iya anak saya masuk sana? Sedangkan sekolah lainnya hanya SMA swasta yang saya tidak minat. Ini tidak efektif. Harus banyak sabar," ujar Echa, salah satu wali murid di Keluruhan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis. (3/7).
BACA JUGA: Sabun Wajah Murah Meriah Ampuh Usir Jerawat
Menurut dia, anaknya ingin mendaftarkan diri menjadi siswa SMA negeri. Echa menyebutkan, hal itu dialami orang tua murid lain yang dikenalnya dan banyak kawasan RW di Jakarta yang tidak memiliki SMP atau SMA negeri.
Echa merasa pesimis anak perempuannya dapat masuk ke SMA negeri pilihannya. Tak lain, karena sulitnya mencari jalur penerimaan yang tepat untuk anaknya.
Setelah lulus dari SMP Negeri 87, menurut Echa, anaknya berusia 15 tahun. Penerimaan siswa berdasarkan usia membuatnya tak diterima di sembilan SMA negeri di Jakarta Selatan yang dia daftar.
Padahal, kata Echa, anaknya selalu masuk lima besar di sekolahnya. Namun nilainya kalah dengan peserta didik di sekolah swasta Jakarta Selatan yang rata-rata nilai akreditasinya tinggi.
"Mau masuk jalur prestasi, anak saya kembali terpental lantaran akreditasi SMP anak saya 91, kalah dengan sekolah swasta di sini yang akreditasinya 100," ujar Echa.
Sehingga meskipun nilai bagus, jika dikalkulasikan dengan akreditasi sekolah nilai anaknya tidak akan dapat memenuhi syarat jalur prestasi.
Hal itu membuat Echa menyerah dan mendaftarkan anaknya ke SMA swasta.
"Sudah pesimis saja, sudah sembilan SMA negeri ditolak, 'nyakitin' ," ujar dia mengeluh.
BACA JUGA: Anak Batuk Pilek Tanpa Demam Boleh Diimunisasi
Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021 untuk jalur zonasi tingkat RW guna mengakomodir tingginya minat bersekolah di sekolah negeri. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News