Kata Pakar Gestur, Jokowi Benar-benar Marah, Jengkel dan Sedih

29 Juni 2020 15:40

GenPI.co - Video kemarahan Presiden Joko Widodo yang dirilis di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6) ini, memantik perhatian banyak pihak.

Bukan saja diberitakan oleh sejumlah media, video itu juga menggelitik pakar bahasa tubuh untuk turut berkomentar. 

Monica Kumalasari, pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi, ungkapkan apa yang dirasakan orang nomor satu di Indonesia itu melalui gesturnya di video tersebut. 

BACA JUGA: Jokowi Marah Hingga Keluarkan Peringatan, Para Menteri Deg-degan

Menurut Monica, ekspresi wajah Jokowi sepanjang pembicaraan memperlihatkan banyak kesedihan. Hal itu terlihat dari gerakan alis dan bibirnya.

Dalam rautnya, terlihat juga rasa takut, dan yang paling dominan mengenai emosi marah.

Monica mengatakan, emosi marah terlihat jelas di awal maski Jokowi berusaha bersikap tenang. Tanda munculnya emosi itu tampak pada bibir yang terlipat dan juga pada alis matanya.

Emosi itu jelas terlihat ketika Presiden mengatakan “ "ini sudah tiga bulan ke belakang dan bagaimana tiga bulan ke depan", "tidak ada progres secara signifikan" juga "ini saya pertaruhkan reputasi politik saya.”

Analisa Monica, beberapa kalimat ulangan yang keluar dari mulut Jokowi juga secara implisit mempertanyakan kenapa para menterinya tidak berempati.

"Di awal-awal ini Pak Jokowi juga banyak mengatakan bahwa 'kita memiliki perasaan yang sama', itu lebih dari empat kali dikatakan seperti itu,” katanya.

Pada kalimat berulang itu sempat terlihatr ekspresi merendahkan, perasaan geram. Ia juga menguatkan emosinya itu dengan melakukan gerakan-gerakan menunjuk-nunjuk. 

BACA JUGA: Ngeri, Jokowi Dikatakan Sungguh-sungguh akan Reshuffle

Dalam hal suara, ada bagian yang  rendah dan pelan. Itu menunjukkan rasa kesedihan dan tidak yakin. Juga ada pitch suara yang meninggi seperti sudah berteriak yang menunjukkan kemarahan memuncak.

Sedangkan dari sisi gaya verbal, Jokowi banyak mengulang kata "krisis", "267 juta rakyat", "biasa-biasa saja" dan "extraordinary".

Penggunaan kata-kata itu menurut Monica adalah bentuk penekanan Jokowi terhadap kondisi saat ini yang memang sedang tidak baik.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co