Pak Anies Baswedan, Please Jangan Tutup Mata dan Telinga

28 Juni 2020 06:25

GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta mendengarkan aspirasi orang tua siswa perihal pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di ibu kota.

Menurut Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji, PPDB DKI Jakarta bermasalah.

BACA JUGA: Cuma Bu Risma dan Pak Anies yang Waras, Lainnya Kayak Lintah

Ubaid menjelaskan, polemik seputar PPDB DKI Jakarta terjadi karena kebijakan zonasi yang setengah hati.

Dia berkaca pada Permendikbud No 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

Dalam permendikbud itu disebutkan bahwa zonasi hanya 50 persen. Namun, zonasi di Jakarta malah dikurangi menjadi 40 persen.

"Jangan heran PPDB DKI bermasalah. Karena sejak awal bertentangan dengan permendikbud," kata Ubaid, Sabtu (27/6).

Dia menambahkan, kebijakan zonasi di Jakarta juga tidak sejalan dengan jumlah anak dan ketersediaan sekolah.

Akibatnya banyak anak dari keluarga dengan ekonomi lemah tidak bisa menempuh pendidikan di sekolah negeri.

Orang tua calon siswa makin terpojok karena biaya pendidikan di sekolah swasta terlalu mahal.

Oleh karena itu, Ubaid meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah sistem PPDB.

"Aturan PPDB sebaiknya direvisi supaya tidak ada masalah dengan akses,” imbuh Ubaid.

Menurut Ubaid, polemik lebih besar akan muncul jika kebijakan sistem zonasi di Jakarta tidak diubah.

“Jika tidak, dikhawatirkan akan banyak anak putus sekolah karena aturan yang enggak jelas ini," ujar Ubaid.

Dia pun berharap permasalahan PPDB DKI Jakarta segera tuntas sehingga dunia pendidikan berjalan dengan baik.

Hal itulah yang membuat Ubaid menyarankan Anies untuk mendengarkan suara orang tua calon siswa.

"Gubernur Anies Baswedan sebaiknya tidak menutup mata dan telinga. Dengarkan aspirasi orang tua murid," ucap Ubaid. 

BACA JUGASusi Unggul 4,5 Persen dari Anies Baswedan, Risma Kalah Jauh

"Aturan PPDB sebaiknya direvisi supaya tidak ada masalah dengan akses. Jika tidak, dikhawatirkan akan banyak anak putus sekolah karena aturan yang enggak jelas ini," pungkasnya. (esy/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co