GenPI.co - Seharian ini Ibu sangat sibuk dengan adonan rotinya. Pemandangan rutin yang selalu ada di rumahku setiap hari.
Selama ini Ibu memang bekerja di rumah, mencari uang dari keahliannya membuat roti. Ibu sering mendapatkan pesanan roti dari tetangga.
BACA JUGA: Ya Ampun, Bayi Kembar 3 Dinyatakan Positif Covid-19
Pesanan roti dari Instagram juga lumayan banyak. Selama 24 tahun hidupku, Ibu memang sudah bekerja sendiri untuk menghidupiku.
Aku juga tak pernah tahu bagaimana sosok Ayahku, aku tak pernah tahu bagaimana wajahnya, atau mendengar suaranya menyanyikan lagu tidur untukku. Kata Ibu, Ayah meninggal saat aku masih berada di dalam kandungan.
Aku juga tak pernah menanyakan Ayah lebih lanjut kepada Ibu. Hal itu karena aku tidak ingin membuat Ibu sedih.
Meski hanya berdua, hidup kami tetap baik-baik saja. bahkan, bisa dibilang serba kecukupan.
Kelezatan roti buatan Ibu memang sudah dikenal banyak orang. Tak heran kalau pesanan rotinya tak pernah sepi.
Hidup tanpa sosok Ayah terkadang membuatku merasa iri dengan teman-temanku yang keluarganya masih utuh. Namun, untung saja masih ada Chris, seorang pria yang selama 4 tahun ini selalu menemaniku dalam keadaan apapun.
Ya, Chris adalah pacarku, ia seniorku di kampus dulu. Pertama kali bertemu dengannya, ia langsung terus terang mengatakan bahwa aku cantik.
Padahal, saat itu aku belum mengenalnya. Ia juga sangat berani, tampan, pintar dan sangat jujur. Hal itulah yang membuatku tertarik dan jatuh cinta padanya.
BACA JUGA: Kemendikbud Minta Ospek Mahasiswa Dilakukan Secara Daring
Chris tak pernah membiarkanku berada dalam kesedihan, ia bisa menjadi apa saja yang aku butuhkan. Chris bisa menjadi sosok ayah, teman, sahabat, guru, dan masih banyak lagi. Chris juga mengajarkanku banyak hal perihal kehidupan.
Aku sangat bersyukur bisa bertemu dan bersama dengan seseorang seperti Chris. Kalau Tuhan mengizinkan, aku ingin hidup bersamanya lebih lama lagi, sampai menua, berdua, selamanya.
Tak aku sangka, ternyata Tuhan mengabulkan keinginanku untuk lebih lama bersama Chris. Chris menyampaikan niat baiknya untuk menikahiku secepatnya.
Ah sungguh, aku merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia ini. Secepatnya, ia juga akan membawa orang tuanya untuk melamarku.
Hari-hari yang aku tunggu pun akhirnya tiba, hari di mana Chris akan melamarku. Ia datang hanya bersama Ayahnya.
Chris pernah bercerita, Ibunya meninggal saat melahirkan Chris. Selama ini ia tinggal berdua bersama ayahnya.
Saat masuk ke dalam rumah, aku merasa tak asing dengan sosok Ayah Chris. Aku seperti mengenalnya, cukup dekat, padahal ini pertama kali kami bertemu dengannya.
Suasana senang dan bahagia tiba-tiba berubah tegang saat Ibu baru muncul dari dapur. Ayah Chris dan Ibuku saling pandang, sangat serius.
Bahkan, air mata Ibu tiba-tiba jatuh dengan derasnya. Entah apa yang terjadi, Ayah Chris memutuskan untuk membatalkan niat awalnya datang ke sini.
Tanpa sepatah kata, ia menarik tangan Chris keluar dari rumahku. Ibuku juga langsung masuk kamar dan menangis pelan namun deras.
BACA JUGA: Ini 32 Lokasi HBKB Selama PSBB Transisi
Aku masih tak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Bahkan setelah dua hari kejadian tersebut, Ibu masih diam dan tak mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Ibu mau buka suara dan menceritakan semuanya. Ibu memberitahuku, bahwa sosok pria yang datang bersama Chris beberapa hari lalu adalah Ayahku.
Aku tak tahu apa yang dibicarakan Ibu. Apa terus bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi? Kata Ibu dahulu, Ayah meninggal saat aku masih dalam kandungan.
Namun, tiba-tiba saja ia mengatakan bahwa pria yang bersama Chris tersebut adalah Ayahku. Ibu terus menenangkanku dalam tangisnya.
Ia menjelaskan dengan air mata yang jatuh ke pipinya. Setelah mendengar semua cerita Ibu, akhirnya aku bisa menerima, bahwa benar dia adalah Ayahku.
Ayah yang selama ini tidak pernah aku tahu, ayah yang selama ini tak pernah ada di dalam kehidupanku. Namun, kenapa ia harus datang bersama Chris, orang yang sangat aku cintai.
BACA JUGA: Kasih Sayang Kunci Sukses Membangun Karakter Anak
Semua ini sangat sulit aku terima, benar-benar sangat menyakitkan. Kenyataan yang baru aku tahu juga, Chris adalah kakak kandungku.
Selama ini aku mencintai kakak kandungku, kakak yang tak pernah aku tahu sebelumnya.
Tuhan, kenapa ini terjadi kepadaku? Bukankah Engkau sayang kepadaku Tuhan? Harapan untuk bisa hidup bersama Chris hingga tua bersama, harus terkubur dalam-dalam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News