GenPI.co - Membeludaknya pasien covid-19 hingga 4 bulan terakhir, mendorong Pemerintah Indonesia memproduksi alat ventilator buatan dalam negeri.
Melalui inovasi ini, Indonesia diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan alat medis di masa pandemi.
BACA JUGA: Jawa Barat Perkenalkan Alat Tes Covid-19 Hasil Riset Unpad & ITB
Menteri Riset dan Teknologi RI, Bambang Brodjonegoro mengataka,n saat ini pihaknya menggandeng UI untuk menyediakan 300 unit ventilator convent-20 bagi sejumlah rumah sakit rujukan covid-19.
Convent-20 adalah ventilator transport lokal rendah biaya yang dikembangkan oleh Tim Ventilator UI.
Ventilator ini unggul karena telah dinyatakan lulus uji klinis manusia untuk mode ventilasi CMV (Continuous Mandatory Ventilation) dan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dari Kementerian Kesehatan RI pada 15 Juni 2020.
“Mode CMV lebih kompleks dibandingkan dengan mode CPAP, karena mengatur nafas pasien pada saat pasien berada dalam kondisi tidak sadar, dan sepenuhnya fungsi pernafasan diregulasi oleh ventilator,” ujar Prof. Bambang pada webinar bersama BNPB, di Jakarta (24/6/2020).
Ia menjelaskan ventilator ini berhasil dibuat atas kerja sama dua fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik dari UI.
Sementara itu, pendanaan ventilator baik produksi dan distribusi dilakukan atas kerja sama dengan ikatan alumni dan filantropis dengan metode crowd funding.
Sedianya sebanyak 300 ventilator covent-20 akan didistribusikan kepada lebih dari 180 rumah sakit rujukan covid-19 dan rumah sakit di seluruh Indonesia melalui skema donasi. Pendistribusian diharapkan selesai pada akhir Juni 2020.
Tak hanya ventilator, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) juga sedang memproduksi alat tes PCR dan rapid test.
BACA JUGA: ITB Siapkan Alat Berbasis Ozon untuk Sterilisasi APD Tenaga Medis
Saat ini jumlah alat rapid test yang sudah diproduksi sudah mencapai 100 ribu dari 2 juta unit yang ditargetkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News