GenPI.co - Angka kematian akibat corona di Indonesia terus naik. Per 21 Juni 2020, pasien meninggal mencapai 2,465 orang. Rekor tertinggi yang pernah tercatatkan. Yakin New Normal tak bikin rugi?
Bila sudah begini, siapa yag bakal limbung? Keputusan sulit memang di depan mata. Pilihannya hanya dua. Pilihan jelek dan pilihan paling jelek. Pasti nggak akan ada yang bagus mengingat kepentingan ekonomi dan kesehatan sangat bertolak belakang.
BACA JUGA: Zodiak Ini Banyak Mujurnya, Pilihan Cintanya Sangat Dewasa
Yang jelas, dari sisi kesehatan faktanya ada rekor yang tercipta. Pertambahan juga terjadi pada jumlah pasien positif yang meninggal dunia dan sembuh.
Berdasarkan data per 21 Juni 2020, jumlah pasien Covid-19 meninggal mencapai 2.465 orang, sementara jumlah pasien sembuh sebanyak 18.404 orang. Jumlah kumulatif kematian pasien corona sampai pekan ketiga Juni ini pun sudah lebih tinggi dibandingkan angka kematian pada Mei sebanyak 821 kasus.
Dengan grafik kasus yang masih demikian tingginya, Indonesia dinilai belum layak memberlakukan kebijakan new normal. Mengacu persyaratan WHO, PSBB baru bisa dilonggarkan bila jumlah kasus tidak naik selama dua minggu.
Bahkan ada beberapa negara yang menetapkan pelonggaran dilakukan kalau sudah menurun selama satu bulan.
BACA JUGA: Sentuhan Ini Bisa Bikin Wanita Bahagia
Nah, dari paparan para ahli, ada jalan tengah yang bisa diambil. Tapi sebelumnya, masyarakat harus terus diingatkan untuk meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan.
Saat ini, kepatuhan masyarakat masih rendah untuk jalankan protokol kesehatan.
Bila tak ingin terus merugi, protokol kesehatan mulai dari memakai masker ketika di luar rumah, menjaga jarak, hindari kerumunan, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjalankan pola hidup bersih dan sehat, harus dijalankan dengan baik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News