GenPI.co - Belakangan ini seorang saintis sekaligus tokoh konspirasi Paolo Tagaloguin meramalkan besok 21 Juni 2020 dunia akan kiamat.
Ramalan itu didasari perhitungan bahwa 21 Desember 2012 (21-12-12) yang sebelumnya diyakini sebagai tanggal kiamat, sebenarnya jatuh pada 21 Juni 2020.
BACA JUGA: Waspada! Ternyata Gula Merah dan Putih Bahayanya Sama Saja
Ramalan ini pun mencuatkan berbagai opini beragam dari berbagai pihak. Dari kalangan alim ulama, Ustaz Solmed menanggapi hal ini dengan kepala dingin.
"Kiamat itu rahasia Allah. Tidak ada satupun makhluk yang tahu kapan terjadinya," ujar Ustaz Solmed dalam keterangannya, Kamis (18/6).
Menurut ustaz milenial itu, tidak ada orang yang bisa mengetahui kapan hari kiamat bakal terjadi. Ia berharap masyarakat tak perlu khawatir dengan teori konspirasi tentang kiamat pada 21 Juni 2020.
BACA JUGA: Tak Akan Percaya, 4 Zodiak Ini Sering Bikin Pasangan Menangis
Ia menambahkan bahwa tanda-tanda kiamat yang sesungguhnya sudah tertulis dalam Alquran.
"Jadi tidak perlu khawatir, karena tanda kiamat juga belum datang semua," imbuhnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Paolo memprediksi kiamat pada 21 Juni 2020. Hal ini sesuai pada penggunaan Kalender Gregorian selama 268 tahun (1752-2020) dikalikan 11 hari yang hilang maka hasilnya 2.948. Sementara dalam setahun ada 365 hari.
BACA JUGA: Awas! Kebanyakan Makan Nanas Efeknya Mengerikan
Oleh karena itu 2.948 dibagi 365 hari sama dengan delapan tahun.
"Mengikuti Kalender Julius, kita secara teknik berada pada tahun 2020," ujar Paolo melalui akunnya di Twitter.
Sebelumnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah jauh-jauh hari menepis teori soal kiamat pada 21-12-12 itu. NASA mengawali bantahannya dengan cerita Bangsa Sumeria tentang planet besar bernama Nibiru yang akan menabrak Bumi.
"Semula bencana besar itu diprediksi terjadi Mei 2003, tetapi tidak ada kiamat pada tanggal tersebut dan digeser ke Desember 2012, dikaitkan dengan akhir siklus penanggalan Bangsa Maya," ujar NASA.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News