Muaro Jambi, Candi Terluas di Indonesia

Borobudur adalah candi terbesar, namun wilayah candi terluas berada di Muaro Jambi.

Muaro Jambi memiliki luas 3.981 hektar yang merupakan 8 kali luas candi Borobudur dan adalah kompleks percandian terluas di Asia Tenggara.

Percandian Muaro Jambi diperkirakan dibangun bertahap mulai abad ke-9 sampai abad ke-12, lalu ditinggalkan penghuninya.

Barulah pada tahun 1824 percandian ini ditemukan kembali oleh seorang Letnan berkebangsaan Inggris bernama S.C. Crooke yang sedang melaksanakan pemetaan daerah aliran sungai untuk kepentingan militer.

S.C. Crooke melaporkan penemuan potongan arca dan beberapa reruntuhan bangunan kuno diantara gundukan tanah.

Setelah ratusan tahun ditinggalkan, percandian Muaro Jambi menjadi hutan dan berbagai candi yang terbuat dari bata merah berubah menjadi gundukan tanah serupa bukit yang oleh warga sekitar disebut dengan ‘Meunapo’ dan baru pada tahun 1975 Arkeolog Indonesia R Soekmono memimpin kegiatan pemugaran di percandian Muaro Jambi.

Operasi pemugaran ini menghasilkan 9 bangunan candi yang semuanya bercorak agama Buddha, yaitu Candi Kota Mahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano.

Namun ini belum semuanya karena menurut perhitungan terdapat 110 bangunan candi pada 39 kelompok wilayah di percandian Muaro Jambi.

Baca Juga : Berkunjung ke Candi, Ini 5 Aturan yang Wajib Kamu Patuhi!

Pada 2017 dan 2018 yang lalu, Percandian Muaro Jambi digunakan oleh umat Buddha dari mancanegara untuk merayakan Hari Raya Waisak.

Mereka datang diantaranya dari Tibet, Thailand, dan Myanmar dengan jumkah total 3 Bikhsu, sehingga membuat perayaan Waisak di Muaro Candi menjadi perayaan terbesar kedua di Indonesia setelah di Candi Borobudur.

Tahun 2019 ini Waisak jatuh pada hari Minggi tanggal 19 Mei, tertarik merayakannya di Percandian Muaro Jambi? Tempat ini dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dengan kendaraan bermotor dari ibukota Provinsi Jambi. Yuk!