GenPI.co - Saat ini pemberlakuan new normal perlahan diterapkan di Jakarta dengan istilah PSBB transisi.
Sejumlah sektor ekonomi perlahan mulai dibuka satu persatu dengan menggunakan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
BACA JUGA: Calon Orang Kaya, 5 Zodiak Ini Beruntung Rezekinya Berlimpah
Pemberlakuan new normal ini untuk memulihkan perekonomian yang sempat terhenti selama pandemik covid-19.
Namun, menurut laporan dari gugus tugas, angka positif covid-19 di Indonesia semakin meningkat sebanyak 1043.
Setiap daerah yang akan memberlakukan new normal harus melalui tahapan-tahapan ketat. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo karena tidak mau kecolongan gelombang kedua penularan covid-19.
BACA JUGA: China Memang Hebat, Jepang dan Prancis Akhirnya Tunduk...
Selain itu, Presiden Jokowi juga menuturkan, daerah yang akan memberlakukan new normal tidak boleh lengah terhadap dinamika virus corona. Walaupun kasus barunya cenderung menurun.
Jika ternyata pada perkembangannya ditemukan lonjakan kasus baru, Jokowi tidak segan untuk menutup kembali sektor sosial-ekonomi.
"Keberhasilan pengendalian covid ini sangat ditentukan kedisiplinan dan protokol kesehatan," tegas Presiden Jokowi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6).
BACA JUGA: Khasiat Luar Biasa Sayur Katuk untuk Pria, Bikin Istri...
Oleh sebab itu, ia meminta daerah rajin mengevaluasi dinamika corona setelah menerapkan new normal. Evaluasi harus dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Evaluasi secara rutin," pungkas Presiden Jokowi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News