Ketupat Bisa Jadi Penolak Bala, Benar Enggak Ya?

26 Mei 2020 17:15

GenPI.co - Merayakan Idulfitri tak lepas dari sajian ketupat, yang disantap dengan sayur santan dan opor ayam.

Ketupat yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan anyaman  daun kelapa muda ini, ternyata punya banyak makna. 

Salah satunya adalah mitos yang beredar di masyarakat, bahwa ketupat bisa menjadi media tolak bala. 

Sejumlah daerah di Indonesia percaya bahwa ketupat bisa menjadi media tolak bala. 

BACA JUGA: Mitos Menakutkan Burung Kedasih, Cantik Rupa tapi Jahat Kelakuan

Oleh karena itu, sering dijumpai masyarakat yang menggantungkan di daun pintu untuk terhindar dari hal-hal buruk.

Bahkan, tak jarang ada yang mengadakan ritual tolak bola dengan cara memanjatkan doa. 

Sebelum diakhiri dengan dengan menyantap hidangan ketupat dipadukan aneka lauk-pauk.

BACA JUGA: Makan Banyak Cabai Bisa Menyebabkan Usus Buntu, Mitos atau Fakta?

Ketupat sendiri merupakan hidangan khas Asia Tenggara maritim. 

Namun, di Indonesia Sunan Kalijaga menjadi pelopor ketupat di Indonesia. 

Sunan Kalijaga merupakan orang pertama kali yang mengenalkan ketupat kepada masyarakat Jawa beserta tradisi bakda. 

Bakda kupat dimulai sepekan setelah Idulfitri. Bakda menjadi awal masyarakat Jawa memelajari cara membuat anyaman janur. untuk membungkus ketupat. 

Setelah selesai, mereka akan membagikannya kepada tetangga atau kerabat yang lebih tua. Hal ini menjadi sebuah lambang kebersamaan umat muslim.

Adapun makna dari ketupat yakni simbol kesalahan manusia yang telah diperbuat. 

Hal ini terlihat dari rumitnya anyaman ketupat tersebut. Sedangkan, isinya yang berwarna putih bisa diartikan sebagai lambang kesucian hati.

Ketupat juga menjadi lambang kesempurnaan. Pasalnua, Idulfitri kerap dianggap sebagai hari kemenangan, setelah berpuasa sebulan penuh. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co