Puluhan suguhan kesenian ini melibatkan ratusan pemain dari berbagai kelompok masyarakat, sanggar budaya hingga siswa sekolah.
“Saya sangat suka dengan jaranan dan reog ponorogo, ini sangat atraktif dengan suara musik yang merangsang penonton untuk bergoyang,” kata Sugeng Sutrisno, warga Talumelito Kabupaten Gorontalo, Sabtu (29/12/2018).
“Boliyohuto Carnival ini yang ke-5, sejak pertama digelar tahun 2013,” kata Wasito Sumowiyono, tokoh masyarakat transmigran Boliyohuto.
Warga sadar kegiatan tahunan ini telah memberikan kesejahteraan bagi mereka. Pengunjung yang datang setiap harinya membawa uang yang dibelanjakan dalam bentuk makanan, jasa parkir, cendera mata dan hasil pertanian mereka.
Generasi kedua warga transmigran asal Jawa yang lahir besar di tanah Gorontalo sangat menyambut kegiatan ini sebagai sarana pemeblajaran diri memahami kebudayaan leluhurnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News