Wisatawan yang belum menetapkan pilihan liburan akhir tahun dapat memilih Provinsi Gorontalo sebagai lokasi tujuan. Daerah ini memiliki kekhasan dibandingkan daerah lain yang patut dipertimbangkan, antara lain keanekaragaman hayati yang tinggi dan relatif mudah dijumpai serta kekayaan budayanya yang masih lestari. Berikut ini adalah pilihan akhir tahun yang dapat dinikmati pengunjung
Wisata Kota Tua
Kota Gorontalo yangmenjadi ibu kota Provinsi merupakan satu-satunya daerah yang memiliki kawasan kota tua yang paling utuh di Pulau Sulawesi. Sejak masa kolonial Belanda hingga kini tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Kota tua ini patut dijelajahi, bangunan masa kolonial masih utuh dengan arsitektur yang mewakili zamannya. Kelurahan Tenda dan Biawao menjadi pusat bangunan tua ini, di sekitar Lapangan Taruna Remaja berderet rumah-rumah masa kolonial yang masih utuh, termasuk bekas rumah Asisten Residen Belanda, Kantor Polisi, Hotel Velberg, Kantor Jawata Pos dan Telegram hingga Kantor Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM).
Deretan bangunan tua ini bisa dinikmati hanya dengan berjalan kaki di seputar pusat kota. Jika kaki lelah bisa bernaung di pohon besar sambil menyantap nasi kuning khas Gorontalo.
Pulau Saronde
Pulau ini berada di peraiaran utara Gorontalo, menawarkan pasir putih lembut dan air laut yang jernih. Sepanjang mata memandang hanya ada laut biru dengan langit jernih dan pulau-pulau kecil nan elok. Wisatawan bisa menikmati senja yang memikat dengan warna merah saganya. Ini adalah momen senja yang terindah yang dapat disaksikan di Pulau Saronde sepanjang waktu.
Fasilitas wisata relatif lengkap dengan bangunan penginapan yang memadai, juga fasilitas dermaga dan kebutuhan lainnya. Tidak akan merasa susah berada di sini. Belum lagi sajian seafood yang segar a la Saronde yang nikmat, kelezatan ini hanya ada di sini. Sepanhang hari, dar pagi, siang, sore, malam hingga pagi lagi adalah momen indah yang terus bersambung. Tidak ada yang bisa dilewatkan, termasuk menikmati hamparan pasir yang menyambung ke pulau di sampingnya jika laut surut.
Baca Juga : Tarik Wisman, Gorontalo Harus Seriusi Wisata Birdwatching
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Tidak sulit untuk menjangkau lokasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, tidak sampai 1 jam dari pusat kota pengunjung sudah berada di lokasi ini. Ada apa di sini? Keelokan belantara hutan dataran rendah dengan vegetasi dan satwa khasnya menjadi pilihan untuk melakukan jungle tracking. Sepanjang jalur penjelajahan wisatawan akan disuguhi kicauan burung liar yang menarik. Di sini terdapat 200 jenis burung, belum lagi primata, herpet, serangga dan floranya yang khas Wallacaea.
Pilihan yang unik adalah mengunjungi Hungayono, kawasan peneluran burung Maleo yang memiliki luas 8 hektar. Di sini juag terdapat kaarst dengan panas buminya yang menarik. Jika beruntung burung rangkong akan menyapa sepanjang jalan, juga kicauan jalak tunggir merah, dan bertemu gerombolan Macaca nigrescens (monyet Gorontalo).
Perkampungan Suku Bajau
Berada di Kabupaten Pohuwato yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah, Desa Torosiaje adalah perkampungan suku Bajau yang berada di laut. Mereak mendirikan kampung dengan tiang-tiang yang dipancangkan di atas air, mereka juga membangun sistem jalan di atas laut. Ini pengalaman menarik jika berkunjung ke sana. Di desa ini tersedia penginapan yang dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat. Pengalaman hidup bersama suku laut ini sangat menarik, karena semua kegiatan dilakukan di atas permukaan air. Nyaris tidak ada debu di jalan atau rumah, karena angin tak pernah berhenti meniupnya.
Jalan-jalan terbuat dari papan yang diatapi agar awet, di lantai kayu ini banyak warga yang menaruh jaring apungnya. Tidak heran jika terlihat seseorang membuka permukaan jalan untuk memancing ikan!
Kampung Reksonegoro
Bagi yang menyukai kebudayaan, Desa Reksonegoro bisa menjadi pilihan wisata. Desa ini 100 persen dihuni masyarakat Jawa Tondano (Jaton), yaitu masyarakat hasil pernikahan para pejuang Perang Jawa dengan gadis-gadis Minahasa. Mereka membentuk kebudayaan yang unik, perpaduan antara Jawa era tahun 1800-an dengan masyarakat Minahasa.
Orang Jaton masih mengembangkan kebudayaan lamanya, mereka mempertahankan tradisi dengan kecintaannya, dalam satu malam di saat didendangkan shalawat Jawa, Dames, atau lainnya di desa ini. Rumah-rumah panggung tua mereka masih berdiri kokoh, masjid tua juga masih menyisakan bedug dan mihrab peninggalan para mbah yang membuka hutan di desa ini.
Sapaan karib warga desa akan mendekatkan pelancong dengan masyarakat, ini sangat menyenangkan karena sudah diterima dengan baik. Satu lagi, jangan lewatkan kuliner warga Jaton. Mereka adalah pemasak handal yang cita rasa masakannya sangat menggoda. Ada tunde, jenang, contong, engkong, dan masih banyak lagi jenis masakan mereka.
Jika beruntung, di lapangan desa dapat dilihat warga desa yang melaju kencang dengan gerobak sapi. Mereka sedang melatih sapi kesayangannya untuk turnamen bergengsi antar kampung warga Jaton dimanapnun berada. Mengunjungi Desa Reksonegoro ini adalah cara unik memahami suasana desa warga Jaton.
Birdwatching di Danau Limboto
Danau Limboto adalah danau endapan yang kaya substrat, beragam satwa ditemukan di sini, mulai dari jenis-jenis ikan air tawar, sidat, binatang melata (herpet), hingga burung. Sebagai danau endapan, di danau ini banyak lumpur yang dibawa dari 23 sungai. Di lumpur-lumpur inilah puluhan jenis burung mencari makan, sisanya menikmati perburuan di air danau.
Mengamati burung (birdwatching) merupakan wisata dan gaya hidup yang bergengsi. Semakin banyak jenis burung yang dilihat memberi bobot gengsi tersendiri bagi seorang birwatcher. Di sinilah asyiknya mengamati burung.
Pada musim migrasi burung, beribu-ribu burung dari belahan bumi utara menyinggahi danau ini untuk mencari makan dan beristirahat sebelum meneruskan perjalanan antar benua mereka. Ibis rokoroko, trinil, kedidi, raptor, atau jenis lainya dapat disaksikan di sini dengan mudah.
Bagi wisatawan asing, Danau Limboto bukan tempat yang asing. Danau ini tercatat sebagai lokasi pengamatan dan sensus burung air yang secara periodik dilaksanakan Wetlands International Indonesia. Sungguh menikmati keanekaragaman hayati Danau Limboto adalah pengalaman yang mengasyikkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News