Begini Prosesi Pernikahan Adat Minang Sumatera Barat

GenPI.co - Indonesia memiliki beragam adat dan budaya. Salah satunya adalah adat pernikahan. 

Setiap daerah memiliki tata cara pernikahan yang berbeda. Seperti halnya adat Minang di Sumatera Barat. Berikut ini tata cara pernikahan adat Minang yang harus kamu ketahui;

BACA JUGA: Virus Corona Tak Terkendali, Kematian di Amerika Bikin Merinding

1. Malam Bainai

Pada malam ini mempelai wanita memakai pacar/hena yang dilakukan oleh pihak keluarga dari ayah mempelai wanita. Hal ini semacam simbol restu yang diberikan oleh pihak ayah sebelum mempelai wanita menikah. 

BACA JUGA: Suka Bersandiwara, 3 Zodiak Ini Hidupnya Penuh Drama

2. Manjapuik marapulai

Dalam prosesi ini, mempelai wanita diarak menuju rumah mempelai laki-laki untuk menjemputnya. 

Kemudian mempelai laki-laki diarak bersama ke rumah mempelai wanita. Prosesi ini dilakukan pada hari pernikahan mereka. 

BACA JUGA: Ternyata 4 Zodiak Ini Sering Sengaja untuk Tebar Pesona

3. Berbalas Pantun

Prosesi ini dilakukan saat manjapuik marapulai. Selain berbalas pantun juga ada pertunjukan adat seperti silat dan tari pembuka upacara adat dan acara-acara resmi di Minangkabau. 

Pada prosesi ini pula keluarga mempelai laki-laki diminta mencicipi daun sirih sebagai simbol ramah tamah, sesampainya di rumah mempelai wanita.

BACA JUGA: Pesonanya Dahsyat Banget, 4 Zodiak Ini Jadi Rebutan Para Pria

4. Makan bajamba

Makan bajamba ini dilakukan lesehan dengan menghidangkan semua menu masakan sampai camilan di tengah rumah. Dalam hidanhan tersebut tersedia menu rendang, ayam, dendeng, sambalado, ikan, gulai, menu sayuran pical, anyang, dan lain-lain. Buah-buahan yang lazim ada itu pisang dan semangka. 

5. Batagak gala

Prosesi ini merupakan pemberian gelar bagi mempelai laki-kali. Hal ini seperti pepatah minang yakni ‘Ketek Banamo, Gadang Bagala’ yang aritnya ‘Kecil Bernama, Besar Bergelar’. 

Jadi setiap mempelai laki-laki pasti diberikan gelar setelah menikah. Gelar ini nanantinya akan menjadi nama panggilan bagi setiap laki-laki yang sudah menikah. Bahkan ada sanksi adat bila memanggil laki-laki tersebut dengan nama kecilnya.(*)