Data Kematian Covid-19 Tidak Sesuai Realita, Ini Kata IDI

19 April 2020 07:55

GenPI.co - Data kematian akibat covid-19 tidak sesuai dengan temuan di lapangan. Sebab, data angka kematian di rumah sakit dua kali lebih besar dibanding dengan yang dimiliki pemerintah.

BACA JUGA: Obat Covid-19 Sukses Diuji Coba di Amerika Serikat

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih.

"Ada sedikit perbedaan dengan masing-masing rumah sakit, diperlihatkan data real time dari BNPB langsung laporan dari rumah sakit, kalau di rumah sakit ini angka kematian seribu sekian, dua kali lipatnya," ungkap Daeng dalam diskusi melalui siaran telekonference, Sabtu (18/4).

BACA JUGA: Tak Diragukan Lagi, 3 Zodiak Ini Memang Sangat Sempurna

Menurut Daeng bahwa data tersebut didapat dengan melaporkan bukan hanya angka meninggal akibat positif, tetapi yang masuk dalam kriteria PDP, ODP.

"Dengan tata pelaksanaan Covid-19. Iya data real dari masing-masing rumah sakit. Dengan catatan yang belum dinyatakan confirm covid (ODP,PDP) kalau meninggal dilaporkan sebagai meninggal karena Covid," jelas Daeng.

BACA JUGA: Wanita Harus Kuat Jika Memilih 4 Zodiak Pria Anak Mami Ini...

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pasien meninggal dunia yang proses pemakamannya menggunakan protokol kesehatan, tidak selalu berarti jenazah korban virus corona.

Menurut Yurianto, bahwa setiap pemakaman jenazah berpenyakit menular, pada dasarnya memakai protokol kesehatan.

Misalnya, ketika hendak memakamkan jenazah pasien Hepatitis B, HIV AIDS, Ebola dan COVID-19.

BACA JUGA: Jago Menutupi Perasaan, 4 Zodiak Ini Paling Hebat Bikin Penasaran

"Jenazah yang dimakamkan dengan tata laksana pada pengelolaan penyakit menular, belum pasti itu jenazah COVID-19," ungkap Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (18/4).

Sebab, menurut Yurianto jenazah meninggal atas penyakit menular perlu dipastikan cairannya tidak keluar. Jika diperlukan, jenazah berpenyakit menular dibungkus plastik dan ditaruh di peti.

"Ini sudah menjadi standar teknis baku yang dilaksanakan di dunia kesehatan. Pastikan tidak akan ada cairan sedikit pun yang keluar dari jenazah itu. Bungkus dengan plastik dan kemudian masukkan ke dalam peti yang sudah kedap, dan dengan ditambahkan antiseptik yang cukup," ujarnya.

Sementara itu, diketahui data pada Sabtu (18/4) jumlah pasien meninggal dunia akibat Corona terus mengalami peningkatan. 

"Kasus meninggal 535 orang," pungkas Yurianto.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co