GenPI.co - Ketua Umum Forum Honorer K2 Tenaga Administrasi (FHK2TA) Adi Mulyadi alias Adhim mengungkapkan kegalauan rekan-rekannya di lapangan.
Hal tersebut dipicu banyaknya anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) dipangkas. Sebab, itu akan berimbas pada nasib honorer K2.
BACA JUGA: Amat Sensitif, 3 Zodiak Ini Sangat Manja dan Mudah Menangis
"Kami harus segera mungkin lepas dari status honorer K2. Sebab, bisa saja kami disingkirkan perlahan-lahan karena alasan dana untuk menggaji tidak ada," ungkap Adhim kepada JPNN.com, Minggu (22/3).
Adhim pun blak-blakan menjelaskan di daerah tempat dia bekerja di Nusa Tenggara Barat, banyak ODP yang anggarannya dipangkas.
BACA JUGA: Khasiat Air Lemon Sangat Luar Biasa, Ibu Hamil Wajib Mengonsumsi
Maka, kata Adhim akan sangat berdampak pada honorer ke depannya. Sebab, OPD sudah tidak ada lagi pos, untuk menggaji honorer.
"Contoh OPD saya dari pagu Rp 1,4 miliar, tahun 2021 pagunya menjadi Rp 500 juta. Yang miris lagi seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pagunya dari Rp 1,8 miliar turun menjadi Rp 700 juta. Semua dana OPD dipangkas habis-habisan," ungkap Adhim.
BACA JUGA: Ramalan Keberuntungan, 5 Zodiak Ini Dapat Rezeki Tak Terduga
Adhim pun meyakini, kondisi di NTB juga terjadi pada daerah lain. Dengan pagu seperti itu harus juga dipakai untuk kebutuhan ATK (alat tulis kantor), perjalanan dinas, dan makan minum.
Bahkan, untuk pengadaan kendaraan operasional saja tidak akan bisa. Itu sebabnya akan dilakukan sistem sewa kendaraan seperti yang dilakukan PLN dan beberapa BUMN lainnya.
BACA JUGA: Anak Muda Lebih Berbahaya, Bisa Membawa Virus Corona Tanpa Gejala
"Bagaimana dengan penggajian honorer? Boro-boro gaji honorer, untuk operasional OPD sudah ngos-ngosan. Imbasnya honorer akan ditiadakan 2023. Semoga kita terus semangat memperjuangkan nasib. Yang ingin tetap jadi PNS, silakan. Yang mau jadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), silakan juga. Semua pilihan ada di tangan teman-teman honorer K2," pungkas Adhim.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News