Menyingkap Hadis Nabi Muhammad SAW dan Wabah Virus Corona

02 Maret 2020 03:45

GenPI.co - Nabi Muhammad SAW telah memberi peringatan dan panduan, ketika wabah penyakit, seperti virus corona, datang menimpa.

Hal tersebut disiratkan oleh Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.

BACA JUGA: 5 Zodiak Ini Penuh Keberuntungan di Bulan Maret

"Nabi mengatakan, apabila berkembang suatu wabah penyakit di suatu negeri, janganlah kamu pergi (datang) ke negeri itu. Begitu pun sebaliknya, apabila kalian berada di mana wabah penyakit itu sedang merebak, maka jangan ada seorang pun yang meninggalkan tempat itu," beber Yusril Ihza Mahendra mengutip salah satu hadis Rasulullah SAW.

BACA JUGA: Mengapa Virus Corona Tak Masuk Indonesia, Ini Analisisnya...

Yusril membeberkan sabda Nabi Muhammad SAW itu saat menjadi narasumber, dalam diskusi dengan tema Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah dalam Menghadapi Ancaman Covid-19 (Coronavirus).

BACA JUGA: Khasiat Daun Sirih Luar Biasa, Bisa Obati 3 Penyakit Ini...

Acara tersebut digelar oleh Rumah Sakit (RS) YARSI dan Keluarga Besar Bulan Bintang di ruang Auditorium Ar-Rahman, Menara YARSI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Israel Temukan Vaksin Virus Corona, Akan Disebar 90 Hari Lagi...

"Sewaktu para sahabat nabi bertanya tentang wabah penyakit itu kepada Rasulullah SAW, maka dijawab oleh nabi, itu adalah sisa-sisa azab yang dulu dan akan terus ada pada zaman-zaman berikutnya," ungkap Yusril, seperti dikutip dari laman Universitas YARSI.

Menurut Yusril, bahwa Nabi Muhammad SAW, sewaktu mengucapkan hadis tersebut, tidak hanya sebagai seorang nabi, tetapi juga sebagai Kepala Negara di Madinah.

BACA JUGA: Nasib Honorer K2 Lulus PPPK Mengenaskan: Tolong Kami...

Yusril mengungkapkan, jadi jika dilihat dari konteks hadis itu yang berupa larangan, adalah perintah kepala negara kepada rakyatnya.

"Hanya seorang kepala negara yang bisa memerintahkan rakyatnya untuk tidak pergi ke negara lain, dan melarang warga negara yang terkena wabah itu agar tidak datang ke negaranya," jelas Profesor Yusril.

BACA JUGAPotensi Gempa Megathrust di Sukabumi: Magnitudo 8,7, Tsunami 10 M

Menurut penjelasan Yusril, bahwa hadis itu sahih dan mutawatir, serta bisa dilihat dalam kitab-kitab kumpulan hadis dari riwayat Bukhori, Muslim, Tarmizi, dan Nasa’i.

Yusril mengatakan, artinya bahasa nabi itu sudah termasuk trouble warning dan inilah yang sekarang sedang terjadi, saat virus corona menghantui dunia.

BACA JUGA: Khasiat Jengkol Sangat Dahsyat, Bisa Obati Penyakit Kronis Ini

"Kalau membaca hadis tersebut, akan terlihat sebetulnya policy atau kebijakan yang diambil oleh Rasulullah SAW pada waktu itu sangat memengaruhi pemikiran kenegaraan pada zaman modern sekarang," beber Yusril.

Menurut Yusril, bahwa bila dilihat dari UUD-45, pada alinea ke-4 disebutkan bahwa tujuan bernegara ialah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

BACA JUGA: Kim Jong Un Tak Takut Perang Senjata, Tapi Khawatir Virus Corona

"Maka dari itu harus ada langkah-langkah darurat dan sistematik untuk mengatasi persoalan ini karena dampaknya akan sangat besar, tidak hanya masalah kesehatan saja, tetapi juga berimbas ke masalah ekonomi dan sosial apabila masalah virus corona ini tidak segera diatasi dan diakhiri," pungkasnya.(Yarsi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co