GenPI.co - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah akhirnya mengakui, bahwa Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta tidak pernah mengeluarkan rekomendasi terkait penggunaan area Monas untuk sirkuit Formula E.
Akan tetapi Saefullah membantah tudingan, bahwa Gubernur Anies Baswedan melakukan pembohongan di dalam suratnya kepada Mensesneg Pratikno.
BACA JUGA: Nasib 51 Ribu Honorer K2 Lulus PPPK Tak Jelas, Tanda Apakah Ini..
Saefullah membeberkan, bahwa ada kesalahan penulisan dalam surat Gubernur Anies tersebut.
Seharusnya rekomendasi ditulis datang dari Tim Sidang Pemugaran (TSP), bukan Tim Ahli Cagar Budaya.
BACA JUGA: 5 Gaya Tampan Putra Shahrukh Khan, Bikin Wanita Sesak Napas...
"Ya salah info-info saja dia, nanyanya ke mana, bilangnya ke mana. Tidak ada (manipulasi). Kesalahan itu kan siapa saja bisa salah," beber Saefullah di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/2).
Menurut Saefullah, bahwa surat yang ditandatangani Anies tersebut, sudah seharusnya direvisi.
BACA JUGA: Angin Segar Guru Honorer K2 dan Non-Kategori, Solusi Awal...
Namun dia menyerahkan urusan tersebut kepada Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta yang dipimpin Muhammad Mawardi.
"Tanya Pak Mawardi, harusnya kalau ada kekeliruan naskah, salah input yang mengetik kali ya, diperbaiki saja. Kasihan Pak Gubernur tandatangan, capek," beber Saefullah.
BACA JUGA: Wabah Virus Corona Menyebar ke Hong Kong, Staf Medis Ketakutan...
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku akan memanggil Gubernur Anies untuk mengklarifikasi dugaan manipulasi surat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) soal Formula E di Monas.
Prasetio mengatakan, Anies dalam suratnya mengklaim telah memperoleh rekomendasi dari TACB.
BACA JUGA: Wanita Jangan Terlena, Ini Dia Ciri Khas Fakboy...
Namun Ketua TACB Mundardjito membantah memberikan rekomendasi tersebut.
"Saya akan memanggil (Anies). Hari ini saya masih punya palu, lho. Kalau dia kan punya uang, saya punya palu. Kalau palu ini nggak saya ketokin, nggak terjadi apa-apa. Kalau dia keras, saya keras," jelas Prasetio usai bertemu Sekretaris Kemensetneg Setya Utama di Kantor Kemensetneg, Jakarta Pusat, Kamis (13/2).
Menurut Prasetio, ia mengaku kecewa terhadap adanya dugaan manipulasi surat rekomendasi tersebut.
Dan menilai bahwa apa yang dilakukan Anies Baswedan merupakan pembohongan publik.
"Saya sebagai Ketua DPRD merasa kecewa dan ini adalah pembohongan publik," pungkas Prasetio.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News