GenPI.co - Bisnis di China tancap gas mulai hari ini, Senin (10/2/2020), setelah libur Imlek atau Tahun Baru China diperpanjang akibat wabah virus corona di negara tersebut.
Sebenarnya pemerintah China mengumumkan memperpanjang liburan yang semestinya pada 24-30 Januari menjadi berakhir pada 2 Februari.
Namun, ada beberapa wilayah di China yang menetapkan warganya libur hingga 9 Februari, antara lain di Shanghai.
Langkah memperpanjang liburan Imlek, terkait upaya untuk menahan wabah virus corona antara lain dengan membatasi gerakan publik dan pertemuan skala besar.
BACA JUGA: IHSG Diramal Lanjut Naik, Saham Rokok HMSP & GGRM Direkomendasi
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan Bank Sentral China segera menyiapkan dana pinjaman ulang khusus, yang akan diberikan terhadap kegiatan produksi dan bisnis, di tengah upaya memerangi dampak virus corona.
Lembaga keuangan harus menawarkan pinjaman dari dana pinjaman dengan tingkat suku bunga lebih rendah, yaitu hingga
2,15 persen.
Dana khusus tersebut akan digelontorkan oleh 9 bank nasional dan beberapa bank lokal di sepuluh provinsi dan kota di China.
“Korban meninggal dari wabah virus corona telah mencapai 904 orang, dan hampir semuanya terjadi di China. Untuk itu, China juga akan menghabiskan setidaknya USD 10 miliar untuk mengendalikan wabah tersebut,” kata Nico dalam risetnya, Senin (10/2/2020).
BACA JUGA: Virus Corona Mulai Bikin Susah Operator Kapal Pesiar
Sementara itu Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) pada akhirnya mengatakan bahwa wabah virus corona telah memberikan risiko baru terhadap prospek ekonomi Amerika dan memperingatkan gangguan di pasar global.
“Karena (skala) perekonomian China, maka hal ini dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap Amerika dan pasar global melalui penguatan dollar Amerika, dan penurunan harga perdagangan dan komoditas,” ujar Nico.
Hal itu disampaikan oleh The Fed pada laporan semi tahunan di Kongres pada Jumat (7/2/2020).
“Beberapa ekonom juga telah menandai proyeksi pertumbuhan Amerika yang berpotensi melambat di kuartal pertama, karena ekonomi China juga diperkirakan akan melambat karena wabah virus corona tersebut,” papar Nico.
Di saat bisnis China kembali bergeliat, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 5.972-6.018.
“IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif,” kata Nico.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas pada 10 Februari 2020 merekomendasikan saham BRPT, BSDE, TLKM. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News