Dahsyatnya Virus Corona, Bikin Industri Mobil Global Mati Suri

09 Februari 2020 20:40

GenPI.co - Wabah virus corona di China diprediksi akan memberikan dampak jangka panjang, bagi industri mobil global.

Hal tersebut diyakini saling terkait, mulai dari masalah rantai pasokan hingga penurunan penjualan, sebagaimana dilansir Carscoops, Minggu (9/2).

BACA JUGA: Angkatan Udara Iran Makin Tangguh, Amerika Serikat Tak Berkutik

Sebelum virus corona mewabah, penjualan mobil di China telah turun selama dua tahun berturut-turut, karena ekonomi yang melambat dan hilangnya insentif pajak untuk mobil listrik.

BACA JUGA: Korban Virus Corona Tak Terkendali, China Buka RS Darurat Lagi

Namun, setelah virus corona telah menyebar, banyak pabrik besar di China yang diperintahkan untuk tetap tutup sampai minggu depan, menyusul upaya pemerintah China untuk menahan perluasan virus tersebut.

BACA JUGA: Virus Corona Makin Ganas, Dalam Satu Hari China Kremasi 100 Mayat

S&P Global Ratings berpendapat bahwa wabah ini akan memaksa produsen mobil di seluruh Asia, untuk memangkas produksi sekitar 15 persen pada kuartal pertama.

BACA JUGA: 4 Menteri Akan Diganti? KSP: Tidak Menutup Kemungkinan...

Apalagi perusahaan dengan pabrik di kota Wuhan, yang merupakan pusat dari virus corona seperti GM, Nissan, Renault, Honda, dan Grup PSA, secara langsung terdampak dari penutupan sementara pabriknya itu.

Ketika krisis berlanjut, akan semakin besar kemungkinan rantai pasokan mobil global akan terdampak.

BACA JUGA: Jakarta Banjir Lagi, Ruhut Sitompul: Berjilid Seperti Film Rambo

Pemasok otomotif besar seperti Bosch, Schaeffler, ZF Friedrichshafen, Faurecia, dan Valeo semuanya memiliki operasi secara signifikan di China.

Sementara itu, awal pekan ini, Hyundai membuat keputusan drastis untuk menunda produksi di pabrik-pabrik Korea Selatan, karena virus corona telah memengaruhi pasokan suku cadangnya dari China.

"Bahkan industri yang tampaknya memiliki tekanan rendah ke pemasok China, hampir pasti akan berisi perusahaan yang sangat bergantung pada input dari China," jelas ekonom global di Capital Economics Simon MacAdam.

"Ini hanya membuat kemacetan dalam produksi satu komponen bernilai rendah, tetapi berdampak untuk membuat produksi hilir bernilai lebih tinggi," jelasnya.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co