GenPI.co - Aksimuda berkomitmen untuk membantu sesama dan makhluk hidup lainnya di Bali selain petani.
Salah satunya adalah anjing yang meningkat pesat di Bali. Sebanyak 85 persen sudah ada pemiliknya.
BACA JUGA: Virus Corona: Ada Kabar Sangat Bagus dari China
Namun, sisanya dibiarkan berkeliaran secara liar. Berdasarkan data dari Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Bali, ada sekitar 500 ribu anjing di Bali.
Jika terus dibiarkan liar, anjing-anjing itu menyebabkan berbagai penyakit bagi masyarakat, khususnya rabies.
Penanggulangan sudah dilakukan dengan vaksinasi. Namun, jumlah anjing liar yang sangat banyak dan terus meningkat membuat tindakan singkat harus diambil, yakni dibunuh.
Padahal anjing yang sehat juga bermanfaat untuk menjaga daerahnya.
Agathe, relawan pencinta binatang asal Prancis yang juga pemilik dog shelter, menyayangkan eliminasi anjing liar yang sehat dan tidak terjangkit rabies.
Hal ini juga menjadi perhatian Aksimuda yang didukung oleh Yayasan Kitabisa untuk berkolaborasi menghimpun dana untuk program ini.
Agathe sendiri saat ini mengalami kendala karena saat ini dia sudah menampung lebih dari kapasitas shelter-nya saat ini.
Banyak warga yang membuang anjing anjing tersebut ke tempatnya dalam kondisi memprihatinkan.
BACA JUGA: Janji Makan Konate Jika Persebaya Jumpa Arema FC Istimewa
CEO Aksimuda Dera Perdhana Sophian pun turun langsung mengunjungi salah satu Dog Shelter di Bali.
Dia menyampaikan donasi langsung kepada Bali Stray Dog Society yang diwakili oleh Agathe dan team untuk nantinya digunakan untuk membeli vaksin, obat-obatan, makanan perawatan serta kandang di shelter.
Dera menjelaskan, Aksimuda akan terus beraksi dan mengajak masyarakat serta institusi terkait bahu membahu untuk turut mendukung usaha dan berupaya sebaik-baiknya untuk menyalurkan donasi sesuai dengan program yang dipilih oleh para donatur. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News