GenPI.co - Jika Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan deal untuk membawa pulang Jet Tempur Sukhoi Su-35, maka kehadiran Su-35 itu nantinya akan dijadikan pesawat tempur garis depan TNI AU.
BACA JUGA: 4 Zodiak Ini Penuh Keberuntungan di Bulan Februari
Hal tersebut dikarenakan Indonesia sudah sangat tertinggal oleh kekuatan negara tetangga, di mana dua negara terdekat yakni Singapura dan Australia memiliki F-35 Lightning II buatan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Bahas Jet Tempur Sukhoi-35 Rusia, Amerika Meriang
Kendati kelas Jet Tempur Sukhoi Su-35, masih berada di bawah F-35 Lightning II, akan tetapi dengan keahlian teknisi Indonesia, maka yakinlah dengan sedikit sentuhan, Sukhoi Su-35 akan membuat gentar pemilik F-35 Lightning II.
BACA JUGA: Nasib Honorer K2 Ada di Depan Mata, yang Tak Punya SPTJM Wassalam
Berbicara kehebatan Sukhoi Su-35 buatan Rusia ini, yang dikabarkan membuat Australia dan Amerika Serikat ketar-ketir.
Seperti dilaporkan oleh Sukhoi.org, Su-35 adalah pesawat gerenasi 4++ dengan teknologi generasi kelima.
BACA JUGA: Rusia Gempur Idlib Suriah, Turki Ancam Kirim Kekuatan Militer
Produsen pesawat ini membuat Su-35 lebih unggul dari semua tipe pesawat generasi empat lainnya.
Sukhoi-35 mempunyai sistem kontrol terpadu baru yang dikembangkan oleh MNPK Avionika Moscow-based Research and Production Association.
BACA JUGA: Honorer Instansi Pemerintah Dihapus, Nasib Pengabdi Jadi Pupus
Kontrol tersebut secara bersamaan melakukan fungsi beberapa sistem, di antaranya kendali jarak jauh, kontrol otomatis, sistem sinyal pembatas, sistem sinyal udara, dan sistem pengereman roda sasis.
Sementara persenjataan Su-35 inilah yang bikin para musuh gemetar. Karena Su-35 dilengkapi sistem kontrol radar baru dengan antena array bertahap (Irbis-E).
BACA JUGA: Gegara Ini Mbah Mijan Rela Jenguk Janda Seksi di Penjara
Keistimewaan Irbis-E adalah mendeteksi dan melacak hingga 30 target udara, mempertahankan kontinuitas pengamatan ruang dan melibatkan hingga delapan sasaran.
Sistem akan mendeteksi, memilih, dan melacak hingga empat target dasar dalam beberapa mode pembuatan peta dengan berbagai resolusi pada jarak hingga 400 km, tanpa berhenti untuk memantau wilayah udara.
BACA JUGA: China Amsyong Kena Virus Corona, Amerika Serikat Malah Gembira
Hebatnya lagi, Irbis-E mendeteksi target udara dengan penampang mutlak 3 m2 pada jalur langsung pada jarak hingga 400 km.
Sebagai peningkatan radar dengan PAA, Irbis memiliki kemampuan yang jauh lebih baik, yakni bisa memperluas pita frekuensi operasi (lebih dari dua kali), kemampuan anti-jamming yang lebih baik, dan lain-lain.
BACA JUGA: Mahfud MD Sebut Tito Capres 2024, Politikus PDIP: Waspada!
Di antara sistem onboard Su-35 baru lainnya adalah peralatan navigasi dan komunikasi radio modern, sistem menjaga operasi pejuang dalam formasi dan suite penanggulangan elektronik yang sangat efisien.
Tak hanya itu, perbedaan penting lain Su-35 dari pendahulunya adalah pesawat ini memiliki mesin baru dengan dorongan yang meningkat.
Mesin tersebut dikenal sebagai 117S yang dikembangkan oleh NPO Saturn Research and Production Association.
Dalam hal teknik, mesin secara substansial memodifikasi mesin produksi AL-31F yang menggunakan teknologi generasi kelima.
Kemutakhiran tersebut telah meningkatkan mode dorong mesin sebesar 16 persen, hingga 14.500 kgf.
Sementara lain melansir f35.com, perbandingan pertama yang paling terlihat kenapa F-35 tak bisa dibandingkan dengan Su-35 adalah fitur 'Stealth' atau bahasa ilmiahnya Low Observable (LO).
Karena keunggulan stealth yang sulit diendus radar ini, membuat F-35 sukar ditembak jatuh lantaran Radar Cross Section (RCS) nya amat kecil.
Meskipun F-35 mempunyai kecepatan dan manuver tak signifikan, hal tersebut ternyata digantikan dengan sistem avioniknya yang amat canggih.
Adanya radar AESA AN/APG-81 dapat menjejak targetnya dari jarak sangat jauh, maka F-35 bisa mengunci lawan terlebih dahulu dan menembaknya dari jarak jauh tanpa harus terlibat dogfight.
Adanya Sistem Target Elektro Optik (EOTS) di moncong F-35 memungkinkan pilot untuk melihat segala sesuatu disekitarnya secara jelas.
F-35 bisa membagikan data ke target sasaran, jumlah musuh, hingga memandu rudal yang diluncurkan dari platform kapal, sistem pertahanan udara maupun dari jet tempur kawan.
Melihat faktor di atas memang patut disematkan jika F-35 adalah jet tempur yang hanya bisa dilawan, jika musuh sama-sama mempunyai sistem pertahanan udara terintegrasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News