Berita Top 5: Kapal China Terobos Natuna, Banjir Parah di Jakarta

01 Januari 2020 18:00

GenPI.co - Pelanggaran yang dilakukan kapal coast guard China yang diduga mengawal puluhan kapal pencuri ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau membuka mata publik.

Namun, menurut Wakil Ketua Umum Gerinda Arief Poyuono, pemerintah tidak bisa galak atas aksi kapal coast guard China itu.

"Mau galak gimana wong video itu terungkap setelah kapal-kapal Tiongkok (China) sudah tidak ada lagi. Memangnya kita punya apa satelit pengawas atau drone yang bisa update tiap menit untuk mengawasi kapal-kapal yang melintas perairan Indonesia selama ini," beber Arief saat dihubungi jpnn.com, Selasa (31/12).

Arief Poyuono membeberkan, pelanggaran di garis Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia tidak hanya dilakukan kapal China, tetapi juga oleh kapal asing negara lain yang melakukan aktivitas membahayakan.

"Bukan cuma kapal Tiongkok saja kali yang mengambil ikan di perairan Indonesia, tetapi yang paling bahaya itu banyak kapal asing yang pura-pura sandar di pulau kecil sambil buang limbah B3 selama ini pemerintah enggak tahu," ungkap Arief.

BACA JUGA: Lapor, Menhan Prabowo! Kapal Asing Sering Terobos Perairan Natuna

 

Hujan berdurasi panjang yang  mengguyur Jakara hingga Rabu (1/1) mengakibatkan banjir di beberapa kawasan.

Gubernur DKI Jakarta pun memberikan instruksi  terkait kondisi yang tengah berlangsung.

“Saya instruksikan  kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk turun tangan langsung ,” kata Anies dilansir dari ANTARANews. Rabu (1/1)

Ia memerintahkan para aparatur sipil negara (ASN) itu untuk mendatangi kantor keluarahan terdekat dan bekerja di bawah koordinasi lurah setempat untuk menyelamatakan warga.

“Siapkan evakuasi waga terdampak. Pastikan tempat-tempat pengungsian telah siap. Seluruh kantor pemerintahanm sekolah harus siap jadi tempat pengungsiannya,” tegasnya.

Ia juga memerintahkan pihak-pihak terkait agar segera membentuk dapur umum dan  pos kesehatan beserta tenaganya.

BACA JUGA: Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Bilang Begini

 

Kebijakan menaikkan cukai rokok diambil untuk menutupi pendapatan negara yang tahun ini defisit sekitar Rp 300 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan.

Anthony membeberkan, kebijakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menaikkan cukai rokok dianggap propengusaha.

Sebab, menurut Anthony, kenaikan itu hanya akan memberatkan konsumen rokok.

Anthony menjelaskan, jika cukai rokok dinaikkan, itu akan menghasilkan kemiskinan yang bertambah. Masyarakat kalangan bawah bisa makin miskin.

BACA JUGA: Mulai 2020 Orang Miskin Jangan Merokok, Ini Akibatnya...

Hujan yang tak berhenti sejak Selasa (31/12/2019) malam membuat sejumlah kawasan ibu kota Jakarta kembali terendam banjir. 

Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya dalam lamannya mengimbau pengendara kendaraan untuk berhati-hati saat melintasi  genangan.

Masih dari informasi TMC Polda Metro Jaya, banjir setinggi 20-40 centimeter (cm) di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. 

Sementara itu, banjir 40 cm di samping Pos Halim Baru dan Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, tampak genangan setinggi 40 sentimeter.

TMC Polda Metro Jaya juga mendapat laporan air yang mengenangi Terowongan Interchange Cawang dari Halim mengarah Jatinegara pada pukul 06.00WIB.

Banjir di akses teresbut membuat kendaraan tidak bisa melintas dan dialihan ke Pancoran.

Di Tol Jatinegara KM 3,800, banjir setinggi setengah meter lebih membuat pengguna jalan harus keluar di Exit Tol Rawamangun, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Hari Pertama 2020, Jakarta Dikepung Banjir

 

Bagi kebanyakan orang, satu-satunya yang berguna pada sukun adalah  buahnya.

Rasanya gurih jika digoreng dan cocok dijadikan pandanan ngopi pada petang hati

Namun, jangan kaget jika sukun sebenarnya memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh kita. 

Salah satunya adalah mengobati masalah ginjal. Daun sukun dipercaya mampu mengobati masalah pada ginjal.

Caranya mengolahnya pun tak sulit. Tinggal petik 3 sampai 5 lembar daun sukun lalu dirajang dan dijemur hingga kering.

Setelah itu, direbus dengan air 1,5 liter hingga volume air tinggal separuh.

Air hasil rebusan itu tampak berwarna merah dan terasa agak pahit kemudian diminum hingga habis.

Penyakit jantung yang ditakuti tupanya takluk juga pada kesaktian daun sukun. Cara mengolahnya sama seperti untuk penyakit jantung.

BACA JUGA: Saktinya Pohon Sukun, Berguna untuk Jantung hingga Nifas (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co